Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PESANTREN DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG YANG BERKILAU

Septia Eka Putri - Rabu, 14 Januari 2015 - 13:07 WIB

Rabu, 14 Januari 2015 - 13:07 WIB

6675 Views ㅤ

Rahmah El-Yunussiyah (Dok. Pribadi)
puteri

Pondok Pesantren Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sumatra Barat

Oleh : Septia Eka Putri/Jurnalis Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rektor Diniyyah Puteri Padang Panjang, Fauziah Fauzan mengatakan, sekolahnya akan memberangkatkan lima belas santri dan dua guru ke Malaysia dalam rangka study banding ke salah satu sekolah di Majelis Agama Islam Wilayah Persekutuan Malaysia.

Selanjutnya, Fauziah yang akrab dipanggil zizi mengatakan tidak hanya di Malaysia, dalam waktu dekat santri juga akan dikirim ke Jepang dalam rangka misi yang sama. “Disana, mereka lebih jauh, akan belajar seputar perkembangan teknologi dan pertanian yang ada di Jepang.

“Santri lebih jauh bisa mengenal kegiatan dan program yang ada di Jepang dan ini akan menambah wawasan santri nantinya dalam melanjutkan study mereka ke jenjang mendatang,” ungkap Zizi.

Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir

Fauziah mengatakan kegiatan ini akan berjalan selama satu bulan mulai dari 9 Februari – 9 Maret 2015. Disana santri akan belajar dan saling berbagi ilmu satu sama lain. “Santri akan di perkenalkan dengan kegiatan keislaman begitu juga sains dan teknologi,” ujar Fauziah kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Sampai saat ini, Diniyyah Puteri Padang Panjang telah menghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan pendidikan ke berbagai perguruan tinggi bergengsi di dalam dan luar negeri, di antaranya : Institut Teknoogi Bandung (ITB), Instutut Pertaian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Indonesia (UI), Universias Andalasn (UNAND), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IAIN Imam Bondjol Padang, Al Azhar University Kairo, serta berbagai Universitas lain di Timur Tengah.

Selain itu, Diniyyah Puteri memiliki peluang beasiswa bagi lulusan berprestasi antara lain dari pemerintah pusat (kementerian pendidikan), pemerintah daerah, Al Azhar University Kairo Mesir, Sudan, Jepang, ITS, Universitas Air Langga, UI dan lain-lain.

Sampai saat ini Pesantren Diniyyah Puteri terus berkilau di mata masyarakat baik dalam maupun luar negeri, berikut bisa kita simak Sejarah dan perkembangannya.

Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia

Sejarah

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang merupakan pondok modern khusus Puteri terletak dikawasan kota Padang Panjang Sumatra Barat. Didirikan oleh Ibunda Rahmah El Yunusiyyah pada tanggal 1 November 1923 pada zaman pemerintahan Belanda di Indonesia.

Rahmah El Yunusiah mendirikan Perguruan Diniyyah Puteri pada usia 23 tahun setelah mendapatkan isnpirasi ketika mengikuti pendidikan pada Diniyyahh School yang didirikan oleh kakak kandungnya Zainuddin Labay El Yunusy di tahun 1915.

Saat ini, Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang telah berkembang jauh dengan memiliki lima program pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Tinggi untuk mencapai tujuan mulia “MENCERDASKAN GENERASI ISLAM”.

Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh

Sekapur Sirih Dari Negeri Minang

Sejarah adalah fakta nyata peristiwa masa lalu yang tak dapat dipungkiri kebenarannya. Sejarah yang telah ditoreh oleh Ibunda Rahmah EL Yunusiyyah melalui Perguruan Diniyyah Puteri yang beliau dirikan bagaikan rantai mutiara yang pernah memberikan kilau pencerahan bagi Indonesia. Sebagian kisah sejarah itu adalah:

Diniyyah Puteri pernah menjadi tempat penyatu tokoh-tokoh pejuang dan tokoh pemuda Islam di masa lalu. Bunda Rahmah EL Yunusiyyah menjadi salah satu pendorong dan pendukung terlaksananya sumpah pemuda tahun 1928. Bung karno sebelum proklamasi kemerdekaan RI pernah berkunjung ke Diniyyah Puteri.

Diniyyah Puteri tercatat sebagai pesantren yang aktif dalam pergerakan kemerdekaan. Bunda Rahmah EL Yunusiyah adalah pendiri batalyon Merapi yang menjadi cikal Tentara Keamanan Rakyat (sekarang menjadi TNI). Beliau mengorbankan uang dan perhiasan beliau untuk pembentukan pasukan tersebut serta pembelian senjata bagi pejuang. Rumah beliau yang menyatu dengan Perguruan Diniyyah Puteri menjadi dapur umum bagi para pejuang kemerdekaan. Setiap hari tentara pasukan makan ke Diniyyah Puteri. Disamping itu dapur umum Diniyyah Puteri juga memasok makanan bagi pejuang di front pertempuran. Ibunda Rahmah EL Yunusiyyah juga melatih santri Diniyyah Puteri menugaskannya sebagai tenaga Palang Merah.

Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh

Diniyyah Puteri tercatat telah melakukan inovasi pemikiran dan pendidikan di zamannya. Bayangkan, pada tahun 1923, ketika sekolah menjadi sesuatu yang sulit bagi bagi kaum pria apalagi bagi kaum wanita. Ibunda EL Yunusiyyah mampu mendirikan sekolah khusus bagi kaum wanita. Tercatat sebagai murid pertamanya bernama Rasuna Said. Dan semenjak itu, selama puluhan tahun Diniyyah Puteri melahirkan lulusan lulusan yang berkiprah dalam pembangunan bangsa serta pembangunan umat. Bahkan di tahun 1957, Ibunda Rahmah telah mempelopori dibukanya Kuliyatul Banat di Al-Azhar University Cairo sehingga kaum wanita bisa kuliah di sana. Dimana pada tahun 1958 dimulailah kuliah perdana bagi kaum wanita di Al-azhar dengan mahasiswi pertama lima orang dari Diniyyah Puteri.

Bagaimana mengulang sejarah itu kembali? Kita sekarang berada dalam fase berbeda: pengisian kemerdekaan. Kita juga berada di tengah era globalisasi dan isu tekanan terhadap umat Islam dan pesantren yang disorot dan dituduh sebagai sarang teroris. Karenanya, target Reenginering Diniyyah Puteri adalah bagaiman membuat perubahan yang dilakukan harus mampu kembali membawa Diniyyah Puteri memiliki peran sebagai berikut:

Menciptakan Perguruan Diniyyah Puteri menjadi tempat yang pantas dan kondusif bagi pertemuan ulama, tokoh serta pakar dari berbagai wilayah Indonesia dan berbagai negara di dunia. Dimana pertemuan tersebut baik formal maupun non formal memberi dampak positif bagi kemajuan Islam, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Membangun Diniyyah Puteri menjadi pesantren yang mandiri sehingga mampu memberikan konstribusi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa.

Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung

Membangun Diniyyah Puteri sebagai tempat yang kondusif bagi guru, karyawan dan santrinya dalam menghasilkan terobosan dan inovasi baru dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.

Melanjutkan Sejarah

Sejarah telah ditoreh oleh Ibunda Rahmah EL Yunusiyyah dengan Perguruan Diniyyah Puteri dalam catatan perjalanan panjang negeri ini. Namun, generasi yang hebat bukanlah mereka yang hanya bisa berkata “inilah karya nenek moyangku”. Melainkan juga bisa berkata “Inilah karyaku”. Maka program Reengineering Perguruan Diniyyah Puteri harus mampu menghasilkan hal-hal baru sesuai dengan tuntutan situasi zaman saat ini.

Menghasilkan monumen baru dan menciptakan sejarah baru. Jika sebelumnya di tahun 1969-2003 Diniyyah Puteri telah memiliki 5 jenjang pendidikan, maka program Reengineering adalah menambah program pendidikan dan divisi-divisi yang kelak akan memberi kontribusi besar dalam pembangunan bangsa, agama dan negara. Setidaknya harus lahir sejumlah Divisi yang mampu memberi dukungan pada pelaksanaan program pendidikan di Perguruan Diniyyah Puteri. Dan Divisi tersebut akan menghasilkan berbagai terobosan dan inovasi dalam, Pengembangan ilmu Alquran dan Hadits, Pengembangan metode pendidikan Agama dan ilmu sains, Pengembangan teknologi informasi, Pengembangan sumberdaya manusia, Pengembangan ekonomi dan usaha.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel

Divisi tersebut memiliki peran besar dalam membangun Diniyyah Puteri di lingkup internal sekaligus menjadi media dakwah Diniyyah Puteri di tengah masyarakat. Bahwa, untuk berkiprah dalam membangun bangsa, Diniyah Puteri tetap mengepakkan dua sayap. Membangun diri sendiri, lalu membangun bangsa dan negeri. Dari generasi ke generasi, perjuangan ini tidak boleh terputus.

Prestasi Diniyyah Puteri

Diniyyah Puteri memiliki segudang Prestasi baik dalam maupun luar negeri meliputi, Menjadi utusan Indonesia dalam Lomba Debat Bahasa Inggris se Asean di Malaysia 2012, juara 2 MQK (Musabaqah Qiraatul Kutub) cabang Hadist Wustha tingkat Sumatera Barat tahun 2013, juara 1 MQK cabang Hadist ‘Ulya tingkat Sumatera Barat tahun 2014, serta peringkat ke-8 debat Bahasa Arab se-ASEAN di USIM, Malaysia, juara 2 olimpiade IPA se-Kecamatan, Olimpiade Biologi se Padang Panjang, sebagai juara II Lomba Menulis Artikel Bahasa Inggris dalam memperingati Nuzul Quran dan lebih banyak lagi. (P007/R03)

Pondok Pesantren Diniyyah Puteri
Informasi :
Didirikan            : 1 November 1923
Jenis                    : Pesantren khusus putri
Akreditasi           : A
Rektor                 : Fauziah Fauzan El Muhammadiy, S.E. Akt, M, Si
Kepala Sekolah  : Laili Ramadani, MA (DMP) dan Dra. Dartini, M. Pd (KMI)
Jumlah siswa     : 1,000 orang
Alamat                 : Lokasi Jalan Abdul Hamid Hakim No. 30, Padang Panjang, Sumatera Barat, Indonesia
Situs web             : www.diniyyahputeri.org
Sumber                : Diniyyah Puteri Padang Panjang

Baca Juga: Pejuang Palestina Punya Cara Tersendiri Atasi Kamera Pengintai Israel

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Catatan Perjalanan Dakwah ke Malaysia-Thailand, Ada Nuansa Keakraban Budaya Nusantara

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia