Jakarta, MINA – Tahfizh Leadership Angkatan 5 resmi diwisuda di Griya SuksesMulia, Tanjung Barat, Jakarta, Senin(1/7),
“Mereka kemudian dilepas untuk melanjutkan rencana hidup masing-masing yang sebelumnya telah disusun dan dipresentasikan di depan orangtua,” kata Pimpinan Tahfizh Leadership Jamil Azzaini.
Dikembalikan kepada orangtuanya, mereka masih menjalani pembekalan bisnis properti di Jogja selama 5 hari.
Dia juga mengatakan, program ini dibuat guna melahirkan pemimpin di masa yang akan datang yang juga seorang penghafal Al-Quran.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Selama 40 pekan, para future leader ini telah tinggal di asrama dan secara intensif mempelajari dua hal utama yakni menghafal 30 juz Al-Quran dan memperdalam leadership.
“Dengan bekal Al-Quran dan kurikulum leadership yang sudah dijalani, diharapkan para future leader mampu menjadi pemimpin unggul di kemudian hari,” ujarnya.
Jamil mengungkapkan, nantinya setelah dilepas para future leader ini ada yang melanjutkan untuk kuliah di berbagai perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri. Ada juga yang memilih untuk membangun usaha atau berbisnis, serta melanjutkan mengajar dan mengelola lembaga pendidikan.
“Setelah keluar dari sini mereka punya kewajiban. Selama di Tahfizh Leadership tidak perlu bayar, tapi lulus dari sini Anda punya konsekuensi, yaitu harus jadi pemimpin di sekitar Anda, dan mengajarkan Alquran,” terang CEO Kubik Leadership ini.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Untuk angkatan ke-5 ini, Tahfizh Leadership telah memiliki 4 cabang yang berlokasi di Jakarta, Bogor, Bandung, dan Klaten.
Dua diantaranya bekerjasama dengan Yayasan Bani Naim Bogor dan Yayasan Nur Al-Rahman Bandung. Rencananya akan terus bertambah pada angkatan-angkatan selanjutnya.
Jamil menerangkan, pada 2030 nanti Tahfizh Leadership ditargetkan memiliki 1.000 cabang seluruh Indonesia.
Karena itu, ia menawarkan kerjasama kepada orang atau lembaga yang mempunyai rumah, villa, atau bangunan representatif siap pakai untuk bersama-sama mencetak calon pemimpin masa depan yang hafizh Al-Quran.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Pinjamkan atau wakafkan rumah tersebut kepada Tahfizh Leadership, dan kita gunakan tempat tersebut untuk menggodok calon pemimpin masa depan,” pungkas Jamil. (L/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia