Tel Aviv, MINA – Pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada Ahad (10/3) di Addis Ababa dan menewaskan semua penumpangnya, 157 orang. Duta Besar Israel untuk Sudan Selatan mengatakan, pesawat itu mengalami masalah mesin tiga hari lalu.
Pihak berwenang Ethiopian mengatakan, pesawat tersebut jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ibu Kota dan membuat kawah di tanah.
Pekan lalu, Dubes Hanan Godar adalah penumpang pesawat jet itu, demikian Times of Israel melaporkan yang dikutip MINA.
“Para penumpang mengerti ada masalah. Panas, mereka tidak membagikan air,” katanya kepada Channel 13 Israel. Ia menambahkan bahwa dirinya salah satu penumpang pesawat itu pada Kamis (7/3) malam dengan rute Addis Ababa ke Tel Aviv.
Baca Juga: Selama 84 Pekan Ribuan Warga Maroko Protes Genosida di Gaza
Godar menceritakan, ketika ia jadi penumpang, pilot memberitahu mereka tentang masalah di salah satu mesin.
Setelah uji coba, pesawat lepas landas dan tiba dengan selamat di Tel Aviv. Dari sana, pesawat kembali ke Addis Ababa. Saat lepas landas menuju ke Nairobi, pesawat itu jatuh.
Tidak jelas apa yang menyebabkan pesawat Ethiopian Airlines jatuh dalam cuaca cerah. Kecelakaan itu sangat mirip dengan kecelakaan pesawat Lion Air tahun lalu yang jatuh ke Laut Jawa, Indonesia, menewaskan 189 orang.
Kedua kecelakaan itu menimpa pesawat jenis Boeing 737 Max 8 dan keduanya terjadi beberapa menit setelah pesawat itu mengudara. (T/RI-/P1)
Baca Juga: Terancam Kelaparan Massal, PBB Kirim Bantuan Udara ke Sudan Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kongo dan Rwanda Sepakat Damai, Sekjen PBB Sambut Baik