ACEH Tenggara, dengan kekayaan budaya dan sejarah Islamnya, menjadi destinasi wisata religi yang sarat makna. Salah satu ikon utama yang memancarkan pesona spiritual adalah Masjid Agung At-Taqwa, yang berdiri megah di jantung Kota Kutacane.
Lebih dari sekadar tempat ibadah, masjid ini menjadi simbol keislaman yang mencerminkan identitas masyarakat Alas-Gayo, sekaligus destinasi wisata religi yang mengundang para peziarah untuk menikmati ketenangan dan keindahannya.
Terletak di negeri berjuluk Bumi Sepakat Segenap, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat yang mayoritas berasal dari Suku Alas.
Arsitektur Masjid Agung At-Taqwa menggabungkan motif khas Alas-Gayo dengan sentuhan desain kubah ala Masjid Turki. Dominasi warna perak dan emas memberikan kesan elegan, terutama saat malam tiba, ketika gemerlap lampu menerangi bangunan megah ini. Keindahannya semakin lengkap dengan empat menara kokoh, lima kubah utama, dan lima belas kubah pendamping yang semakin memperkaya estetika masjid ini.
Baca Juga: Menag Imbau Umat Islam Jadikan Idul Fitri Momentum Tingkatkan Sinergi dan Toleransi
Masjid yang diresmikan pada 8 April 2016 ini dibangun dengan biaya lebih dari Rp 72,9 miliar, di bawah kepemimpinan Bupati Hasanuddin Beruh.
Berdiri di atas lahan seluas 12.230 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 2.675 meter persegi, masjid ini mampu menampung hingga 4.000 jamaah di bagian dalam serta sekitar 2.000 jamaah di area luar. Didesain tahan gempa hingga delapan skala Richter, Masjid Agung At-Taqwa menjadi bukti kebesaran Islam di kaki Gunung Leuser.
Saat memasuki masjid, suasana sejuk dan damai langsung menyambut. Cahaya lampu hias yang memantul dari lantai granit merah menciptakan nuansa khusyuk, memperkuat atmosfer ibadah yang penuh ketenangan. Kala senja, cahaya kuning keemasan menyelimuti masjid, berpadu dengan kemilau lampu yang semakin memperindah tampilan luar.
Air mancur di sudut gerbang turut memperkaya suasana, menjadikannya tempat favorit bagi pengunjung untuk mengabadikan momen spiritual mereka.
Baca Juga: Menlu RI: Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar dan Thailand
Di pintu depan masjid, terukir nama-nama panitia pembangunan yang turut berperan dalam merealisasikan rumah ibadah ini. Dua prasasti penanda menceritakan perjalanan pembangunan masjid dan amanah yang ditinggalkan oleh Hasanuddin Beruh kepada umat Islam:
“Pesanku! Wahai Saudaraku, kutitipkan masjid ini, pelihara, rawat, dan makmurkanlah.”
Keindahan dan ketenangan yang ditawarkan Masjid Agung At-Taqwa menjadikannya destinasi wajib bagi para pencari ketenangan spiritual. Selain masjid ini, Aceh Tenggara juga memiliki beragam wisata alam yang menawan, menjadikan perjalanan religi di daerah ini semakin berkesan.
Para wisatawan dapat menikmati kekayaan budaya dan spiritual dalam satu perjalanan, memperkuat iman sekaligus mengagumi keagungan ciptaan-Nya.
Baca Juga: Indahnya Merayakan Idul Fitri di Dukuh Sambungkasih, Ketika Maaf Menjadi Bahasa Universal
Bagi mereka yang ingin merasakan kesejukan spiritual dalam perjalanan, Aceh Tenggara menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Mengunjungi Masjid Agung At-Taqwa bukan sekadar wisata, melainkan sebuah perjalanan hati dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gempa 5,4 SR Hentak Banda Aceh