Jakarta, MINA – Petani lada teladan asal Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, H. Baharuddin meraih penghargaan International Pepper Community atau IPC Award 2016.
Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional, Dody Edward kemarin di Kementerian Perdagangan, Jakarta. Sementara pengumuman resmi telah dilakukan pada pertemuan tahunan IPC bulan Oktober lalu di Kandy, Sri Lanka, demikian keterangan pers yang dikutip MINA.
Penyerahan penghargaan ini juga disaksikan Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Infrastruktur dan Investasi M. Abduh, Staf Ahli Bupati Luwu Timur Bidang Ekonomi dan Keuangan Askar, Direktur Eksekutif IPC Hoang Thi Lien, serta undangan dari kementerian pusat dan pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
“Acara penyerahan penghargaan yang kita saksikan ini menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan kejayaan rempah Indonesia,” kata Dody dalam sambutannya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
IPC Award adalah salah satu program tahunan IPC, organisasi internasional negara penghasil lada, yang sejak 2011 memberikan penghargaan kepada pemangku kepentingan lada berprestasi dalam mendorong pengembangan sektor lada di Indonesia, India, Malaysia, Sri Lanka dan Vietnam.
Kategori IPC Award adalah best farmer, outstanding exporter, dan innovative products manufacturer. Tahun 2016, Indonesia menerima penghargaan untuk kategori best farmer.
“IPC Award penting sebagai motivasi bagi semua pihak yang berkecimpung di sektor lada untuk terus melakukan yang terbaik di bidangnya,” imbuh Dody.
Dengan kepemilikan lahan seluas 25 ha, petani lada varietas malonan, Baharuddin, telah menanam lebih dari 11.000 tanaman lada. Total produksi yang dihasilkan Baharuddin pada 2016 mencapai 46.842 kg terbagi menjadi lada hitam 4.000 kg dan lada putih 42.842 kg.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Prestasi Baharuddin diharapkan dapat menginspirasi petani lada lainnya agar tetap mengusahakan komoditas lada walaupun harga lada sedang turun,” ujar Dody.
Luwu Timur adalah daerah penghasil lada terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan. Total produksi lada di Sulawesi Selatan pada 2016 diperkirakan mencapai 5.092 ton.
Staf Ahli Bupati menjelaskan, nama ‘Lada Luwu Timur’ belum ada dalam daftar perdagangan nasional dan internasional, sehingga banyak investor belum mengetahui bahwa di Kabupaten tersebut terdapat sentra produksi lada. Hal ini menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupatan untuk mengajukan Sertifikasi Indikasi Geografis Lada Luwu Timur tahun 2018”.
Sementara itu, Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Deny Kurnia, selaku wakil National Liaison IPC untuk Indonesia berharap pula Indonesia dapat menerima penghargaan pada kategori Best Exporter dan Best Innovative Products Manufacturer pada tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Dalam sambutannya, Staf Khusus Wakil Presiden RI, menyatakan pemberian penghargaan ini semakin menunjang upaya pemerintah dalam membangun kembali kejayaan Indonesia, khususnya di sektor lada dan rempah pada umumnya.
Kementerian Perdagangan terus berupaya melakukan penataan perniagaan rempah-rempah, termasuk lada, untuk meningkatkan nilai tambah produk rempah, sehingga dapat menjadi salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia. (R/R01/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng