Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PETINJU MUSLIM AUSTRALIA MENENTANG DISKRIMINASI

Fauziah Al Hakim - Senin, 1 Desember 2014 - 14:44 WIB

Senin, 1 Desember 2014 - 14:44 WIB

946 Views ㅤ

www.thisis50.com
www.thisis50.com

www.thisis50.com

Sydney, 8 Shafar 1436/1 Desember 2014 (MINA) – Menghadapi intimidasi karena iman dan rasnya, seorang Muslim Australia memilih menjadi petinju untuk menghadapi intimidasi.

Petinju Muslim Australia, Billy Dib (29), telah menjadi salah satu juara tinju kelas bulu di negaranya, hal ini bisa menjadi teladan bagi pemuda Muslim lainnya. On Islam melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

“Ayah saya membuatkan kami tim bermain olahraga, ia melihat ini sebagai cara yang bagus untuk kami bergabung dengan semua anak-anak lainnya,” Kata Dib.

Dib menggeluti dunia tinju sejak usianya masih 12 tahun, setelah didiskriminasikan oleh teman-temannya di sekolah karena keturunan Timur Tengahnya.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Putra seorang ibu yang berdarah Palestina dan ayah asal Lebanon, menghindari sekolah di New South Wales karena intimidasi yang ia hadapi selama awal 1990-an.

Memiliki penyakit asma yang parah, Dib dibuat sasaran empuk bagi pengganggu di Engadine.

Setelah bertahun-tahun latihan, Dib menjadi juara tinju dunia, mengatasi kenangan buruk dari masa kecilnya.

Namun, Dib merasa dirinya belum pantas menjadi juara.

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Petinju Muslim ini telah menyarankan kepada orang-orang yang menghadapi diskriminasi untuk berbicara dan jangan malu.

“Jika anda sedang diganggu, berbicaralah. Jangan biarkan hal itu terjadi. Dulu aku tidak melakukannya karena aku takut mendapatkan banyak pukulan dari mereka,” tutur Dib.

“Aku ingat ketika pulang sekolah dengan mata hitam dan memberitahu ibuku bahwa aku tidak sengaja terkena bola tenis di mata. Aku terpaksa berbohong karena aku tidak ingin mengecewakan ibu,” kenangnya. (T/P006/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Kolom
Dunia Islam
Indonesia