Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petinju Muslimah AS Dilarang Bermain Karena Gunakan Jilbab

habibi - Selasa, 22 November 2016 - 23:34 WIB

Selasa, 22 November 2016 - 23:34 WIB

723 Views ㅤ

Washington, D.C., 22 Safar 1438/22 November 2016 (MINA) – Seorang petinju muslimah dilarang bermain dalam pertandingan Sugar Bert Boxing National Championships di Florida, Amerika Serikat (AS), pada 20 November lalu oleh salah satu panita karena menggunakan Hijab.

The Council on American-Islamic Relations (CAIR), Organisasi hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di AS mengecam dan prihatin atas kejadian yang menimpa Amaiya Zafar, muslimah berumur 16 tahun yang berasal dari Oakdale, Minnesota, Washington itu.

“Semua olahragawan harus bisa ikut bersaing di setiap olahraga pilihan mereka tanpa menghadapi hambatan berdasarkan kebijakan ketinggalan zaman dan diskriminatif,” ujar Direktur CAIR National Communications Ibrahim Hooper dari keterangan tertulis yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Selasa (22/11).

Sebelumnya, Ibu dari muslimah tersebut melaporkan kepada CAIR bahwa, putrinya sudah melewati proses pendaftaran, dan penimbangan, namun ketika sedang memakai sarung tangan sebelum  memasuki ring, seorang panitia diduga melarangnya untuk  ikut bermain serta ia mendapat diskualifikasi dan kemenangan diraih lawannya.

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

CAIR pun mengapresiasi tindakan solidaritas lawannya yang berbagi sabuk juara dan berfoto bersama dengan Amaiya Zafar. “Kami berterima kasih kepada calon lawan Ms. Zafar karena tindakan berprinsipnya solidaritas,” tambah Ibrahim Hooper.

Ia juga menuntut International Boxing Association (AIBA) dan USA Boxing untuk memberikan izin kebebasan bagi penganut agama apapun agar bisa bermain tinju dan memberikan aturan seragam sehingga Zafar dan muslimah lainnya yang mengenakan jilbab bisa bertanding tanpa ada larangan.

Hooper menambahkan saat ini telah banyak organisasi atletik internasional telah merubah aturan dan kebijakan mereka untuk memperhitungkan kembali simbol agama yang atlet gunakan. “Misalnya, selama beberapa tahun terakhir, Weightlifting Federation International (IWF) dan Federasi Internasional Asosiasi Sepakbola (FIFA) semua telah mencabut larangan kenakan tutup kepala dari setiap agama dalam pertandingan, termasuk jilbab,” tutupnya. (L/M09/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

 

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Amerika
Palestina
Kolom
Kolom
Kolom