London, MINA – Petisi di Change.org muncul setelah penyanyi dan penulis lagu Inggris, Adele, mengumumkan rencananya mengunjungi wilayah pendudukan di Palestina untuk sebuah konser.
Dukutip dari Al Mayadeen, Selasa (6/6), menurut sebuah laporan oleh surat kabar Israel Hayom pada Ahad (4/6), penyanyi Superstar Adele sedang dalam negosiasi untuk kunjungan pertamanya ke Israel. Laporan tersebut menyatakan bahwa manajemen penyanyi Inggris sedang mempersiapkan kunjungan potensial.
Petisi itu berbunyi, “Kehadiran Anda di Yerusalem untuk mengadakan pesta adalah bukti penerimaan Anda atas darah 159 syuhada yang telah terbunuh oleh peluru pendudukan sejak awal tahun ini, termasuk 27 anak dan 6 wanita. Itu benar-benar menyakitkan hati saya melihat artis yang saya cintai melakukan ini!!!!! Pertunjukan Anda di Yerusalem adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan warga sipil yang dibunuh setiap hari di Palestina.”
Petisi menambahkan bahwa mengadakan konser di Israel hanya akan menunjukkan gambaran damai dan penuh kasih dari pendudukan kepada dunia, dengan demikian akan mendorong pendudukan untuk melanjutkan kejahatannya terhadap Palestina dan tanah yang diduduki.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Penggemar Adele yang memulai petisi diakhiri dengan permohonan tulus kepada penyanyi tersebut untuk mundur dan membatalkan konsernya.
“Atas nama saya sebagai penggemar Anda, atas nama semua penggemar Anda di Palestina, dan atas nama semua orang tak berdosa yang terbunuh oleh peluru pendudukan Israel, kami meminta Anda untuk membatalkan konser Anda. Saya harap Anda akan membatalkannya. Pertimbangkan kembali kunjungan Anda untuk tampil di negara apartheid Israel.”
Tahun lalu, bintang pop Kanada Justin Bieber menghadapi pengawasan yang meningkat di Afrika Selatan atas perjalanan yang akan datang ke Israel di mana dia berencana untuk tampil, dengan orang Afrika Selatan mengancam akan membatalkan penyanyi itu jika dia tidak membatalkan perjalanan tersebut.
Aktivis dari kelompok pemuda Africa4Palestine membeli sejumlah besar tiket untuk Tur Dunia Keadilannya, berjanji untuk mengganggu konser Bieber yang akan berlangsung di Cape Town pada akhir September dan Johannesburg pada 1 Oktober.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Kelompok itu, bersama masyarakat sipil Palestina, meminta Bieber untuk menghormati boikot rezim apartheid Israel dan membatalkan konsernya yang diadakan di Tel Aviv pada 13 Oktober. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat