Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas Ambulans Gaza Tidak Menyadari Membawa Jenazah Ibunya Sendiri

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 1 November 2024 - 06:40 WIB

Jumat, 1 November 2024 - 06:40 WIB

29 Views

Ilustrasi: Pertahanan Sipil di Gaza mengevakuasi jenazah korban serangan udara Israel. (Gambar: Video Al Jazeera)

Gaza, MINA – Seorang petugas ambulans Palestina di Gaza tidak menyadari bahwa dirinya sedang membawa jenazah ibunya yang terbunuh oleh serangan udara Israel, Rabu (30/10).

Saat kain penutup jenazah berlumuran darah itu diangkat, ternyata jenazah di atas tandu adalah ibunya sendiri, yang syahid di Gaza bagian tengah.

“Ya Tuhan, saya bersumpah — dia ibuku! Saya tidak tahu itu dia!” kata Abed Bardini menangis tersedu-sedu, saat ia membungkuk di samping ibunya, Samira, mendekap kepalanya di lengannya. Demikian dilansir dari TRT World, Jumat (1/11).

Rekan-rekan petugas medis Bulan Sabit Merah mencoba menghiburnya.

Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah

Bardini duduk di ambulans di samping jenazah yang terbungkus kain putih berlumuran darah. Saat itu dia tidak tahu bahwa jenazah di sisinya adalah ibunya. Tanpa sadar dia menemani ibunya dalam perjalanan 2 kilometer menuju Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah.

Tiga orang syahid dan sedikitnya sepuluh terluka akibat serangan Israel terhadap sebuah mobil di kamp pengungsi Maghazi, menurut pejabat kesehatan Palestina dan wartawan.

Petugas kesehatan di rumah sakit mengatakan, dua korban syahid adalah pria yang duduk di dalam kendaraan, dan ledakan itu juga melukai Samira Bardini yang berusia 61 tahun saat dia berdiri di dekat mobil.

Abed Bardini berada di salah satu dari dua ambulans yang dikirim ke tempat kejadian. Setibanya di rumah sakit, dia menurunkan tandu dengan profesionalisme yang terlatih. Dia mendorong jenazah melintasi halaman rumah sakit.

Baca Juga: Israel Lancarkan Operasi Penculikan Warga Palestina di Bethlehem

Di dalam, staf medis menarik selimut untuk memeriksa tanda-tanda kehidupan, dan kekuatan Bardini pun runtuh.

Kemudian, dengan air mata yang sudah habis, dia duduk di kamar mayat di samping jenazah Samira dengan kepala di tangannya. Dia dihibur oleh rekan-rekannya dari Bulan Sabit Merah.

Mereka mengadakan shalat jenazah di tempat parkir. Kemudian Bardini secara pribadi membantu membawa jenazah ke ambulans untuk dimakamkan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Serangan Israel Targetkan Rumah Sakit dan Gereja di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda