Depok, MINA – Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Kota Depok, Jawa Barat mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun ini. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mencatat lonjakan yang cukup tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Fenomena ini memicu kekhawatiran dan mendorong pemerintah daerah untuk mengambil langkah antisipatif.
Kepala Disnaker Kota Depok, Sidik Mulyono, mengungkapkan bahwa peningkatan PHK ini disebabkan oleh sejumlah faktor, baik dari dalam maupun luar negeri. “Kita tidak bisa memungkiri bahwa situasi global sangat memengaruhi kondisi ketenagakerjaan lokal,” ujar Sidik saat Konferensi Pers dalam rangka Uji Kompetensi Wartawan di Kota Depok, Jumat (20/6).
Beberapa penyebab meningkatnya PHK antara lain: Isu global, seperti perang antara Iran dan Israel yang memicu krisis minyak dunia dan berdampak pada biaya operasional industri. Kebijakan Presiden AS Donald Trump, termasuk tarif impor sebesar 30 persen terhadap produk tertentu, berdampak langsung pada ekspor Indonesia.
Selain itu, efisiensi perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Kebijakan daerah, seperti larangan kegiatan sekolah yang berdampak pada sektor jasa, termasuk perhotelan.
Baca Juga: Analisis Pakar Hukum Internasional: Stop Wacana Solusi Dua Negara
Sebagai solusi, Disnaker menawarkan program magang ke luar negeri, khususnya di sektor perhotelan dan industri jasa. “Kami dorong untuk mengambil peluang kerja magang di luar negeri,” jelas Sidik.
Program ini bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan pusat pelatihan bahasa. Dalam waktu enam bulan, peserta dapat menguasai bahasa komunikasi dan keterampilan dasar. Setelah itu, mereka akan menjalani pelatihan tambahan selama satu bulan di training center sebelum diberangkatkan.
“Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga tentang peningkatan keterampilan tenaga kerja kita,” katanya. Namun, Sidik mengingatkan masyarakat harus berhati-hati dan mengikuti prosedur resmi agar tidak terjebak penipuan.
Sementara itu, Disnaker bersama Balai Latihan Kerja (BLK) juga menggelar job fair yang tetap diminati warga. Dalam acara terbaru, lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan dibuka. Namun, Sidik mengakui bahwa tidak semua lowongan menawarkan posisi strategis atau jangka panjang.
Baca Juga: Thailand Dorong Inovasi Halal Berbasis AI di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Untuk itu, pemerintah mendorong lahirnya wirausaha baru, terutama dari kalangan muda. Bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik mungkin, baik melalui magang, pelatihan kerja, maupun program inkubasi usaha. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mau Tahu Siapa Pemilik Tanah Palestina, Bukunya ada di Stand MINA IBF 2025