Manama, MINA – Menantu Presiden AS Donald Trump yang menjabat sebagai Penasihat Gedung Putih, Jared Kushner, dalam pidato pembukaannya di lokakarya ekonomi di Manama, Bahrain, tidak menyebut tentang “pendudukan Israel” di wilayah Palestina.
Kushner mempromosikan cetak biru ekonomi pemerintah AS untuk investasi di wilayah tersebut, yang ia sebut sebagai bagian pertama dari rencana Washington untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Namun, rincian politis dari rencana Gedung Putih yang disebut “Kesepakatan Abad Ini” tetap rahasia.
Sebagai gantinya, Kushner menyerukan 50 miliar dolar AS dalam investasi selama 10 tahun di wilayah Palestina dan negara tetangga Arabnya. Secara total, 179 proyek lokal yang didanai oleh “dana induk” akan mencakup bidang-bidang mulai dari air, pertanian hingga pendidikan dan perawatan kesehatan.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
“Semua hal yang dia gambarkan menyiratkan bahwa Palestina akan memiliki kendali penuh atas wilayah mereka baik di darat maupun laut,” kata Rosiland Jordan dari Al Jazeera melaporkan dari Washington, DC.
Jordan mengatakan, kebebasan bergerak di Tepi Barat yang diduduki adalah “lebih merupakan gagasan daripada dari kenyataan.”
Ia mengatakan, ketidakmampuan warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk bergerak bebas atau untuk membawa uang dan peralatan guna membangun ekonomi, sebagai indikator yang jelas munculnya keraguan besar pada kelayakan rencana ekonomi Kushner.
“Agak sulit untuk berbicara tentang investasi ekonomi dan pembangunan ketika Anda tidak memiliki kerangka kerja politik dan hukum yang mendasarinya,” katanya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel