Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI hari ini, Senin (4/9), memimpin pertemuan Menlu negara-negara anggota ASEAN (ASEAN Ministers’ Meeting/AMM) di Jakarta.
Dalam pidato pembukaannya, Retno menyinggung beberapa pekerjaan rumah bagi ASEAN, termasuk situasi di Myanmar.
“Keketuaan kami telah bekerja keras untuk mendorong solusi ASEAN yang bersatu,” ujar Retno dalam acara digelar di Gedung Sekretariat ASEAN di Kebayoran Baru, Jakarta.
Menlu RI kembali menegaskan, ASEAN hanya bisa maju dengan kekuatan penuh jika ingin memastikan perdamaian dan solusi abadi di Myanmar.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
“Sesuai amanat pimpinan, kami akan melakukan peninjauan menyeluruh pada implementasi 5PC dan menyiapkan rekomendasi,” ujarnya.
Perwakilan dari Myanmar kembali tidak hadiri rangkaian pertemuan ASEAN baik dari tingkat direktur, menteri hingga kepala pemerintahan, khususnya sejak terjadi kudeta pada 2021 di negara tersebut.
Pertemuan Menlu kali ini diselenggarakan jelang Konferensi Tingkat Tingkat (KTT) ASEAN yang akan berlangsung 5-7 September 2023 mendatang.
Retno menjelaskan, KTT itu akan dihadiri 22 negara. Yakni, sebelas anggota ASEAN dan sembilan negara mitra.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Selain itu, ASEAN juga mengundang dua negara lainnya, yaitu Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF). (L/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel