Pimpinan Aramco Raih Penghargaan Energy Intelligence 2020

Riyadh, MINA – Presiden dan CEO Saudi Aramco, Amin Nasser, merih Penghargaan Energy Intelligence 2020, oleh panel pemimpin industri internasional.

Kepala bisnis berusia 60 tahun itu dipilih untuk penghargaan Energy Intelligence 2020 oleh komite eksekutif. Arab News melaporkan, Selasa (13/10).

Nasser secara resmi akan menerima penghargaan bergengsi itu dalam Forum Intelijen Energi yang diadakan secara virtual pada Selasa.

Ia akan memberikan sambutannya tentang peran sektor energi dalam mengatasi perubahan iklim dan bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan peluang untuk mengurangi emisi.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Dia juga akan berpartisipasi dalam diskusi panel dengan CEO Energy Intelligence Alex Schindler tentang strategi masa depan perusahaan, transformasi energi, investasi dalam teknologi dan infrastruktur, ekspansi bisnis, pemurnian, pemrosesan dan pemasaran, serta kiat mengatasi dampak pandemi virus corona.

Dr. Abdullah Sultan, dekan penelitian di King Fahd University of Petroleum and Minerals, mengatakan, “Penghargaan ini merupakan pengakuan internasional atas kepemimpinan eksekutif Nasser pada masa kritis yang dialami industri minyak dan gas. Ini juga merupakan cerminan dari keandalan Kerajaan Saudi dalam pasokan energi dan komitmen lingkungan.”

“Saudi Aramco menyaksikan transformasi besar di bawah kepemimpinannya mulai dari IPO (penawaran umum perdana) hingga integrasi perusahaan untuk menjadi salah satu pemasok energi dan bahan kimia utama di dunia,” ujarnya.

Ia mencontohkan, pencapaian tersebut merupakan bukti keberhasilan sistem Kerajaan dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan pemimpin yang berdampak internasional.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Kami bangga di Universitas Perminyakan dan Mineral King Fahd atas semua lulusan kami yang berkontribusi bagi keberhasilan Kerajaan,” imbuhnya.(T/RS2/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon