
Karen Pierce, Perwakilan Inggris untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa duduk dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB setelah serangan Amerika Serikat dan sekutunya di Suriah (Foto: AA)
Landon, MINA – Pimpinan oposisi Inggris Jeremy Corbyn mengkritik Perdana Menteri Theresa May yang tidak berkonsultasi dengan parlemen sebelum mengizinkan militer Inggris bergabung dengan Amerika Serikat dan Prancis untuk melancarkan serangan udara di Suriah.
Dalam sebuah pernyataan yang dimuat di Facebook, Corbyn yang juga pimpinan Partai Buruh mengatakan Theresa May seharusnya meminta persetujuan parlemen bukan mengekor Donald Trump.
“Pemerintah harus melakukan berbagai hal untuk menekan Rusia dan Amerika Serikat untuk menyetujui sebuah investigasi independen yang dipimpin PBB terkait penggunaan senjata kimia pekan lalu sehingga mereka yang bertanggung jawab dapat dimintai pertanggungjawabannya”.
“Aksi yang dipertanyakan ini beresiko meningkatkan eskalasi, sebagaimana Menteri Pertahanan AS James Mattis akui, sebuah konflik yang besar karena itu bentuk sebuah pertanggungjawaban yang nyata untuk kejahatan perang dan penggunaan senjata kimia.”
Baca Juga: Krisis Wajib Militer Ukraina Sebabkan 100.000 Pemuda Melarikan Diri Dalam 2 Bulan
Menteri Luar Negeri Boris Johnson, mendukung keputusan Theresa May. Dalam cuitan di Twitter. Johnson mengatakan, selamat datang kabar serangan militer Inggris terhadap fasilitas senjata kimia di Suriah bersama sekutu kami AS dan Prancis. “Dunia bersatu atas penggunaan senjata kimia, terutama terhadap masyarakat sipil.”
Pada Sabtu, AS, Inggris, dan Prancis melancarkan serangan udara yang menargetkan tempat penyimpanan senjata kimia rezim Assad di Suriah. Beberapa negara Barat mendukung serangan tersebut, Rusia mengutuk sepenuhnya serangan tersebut, dan menyatakan Rusia mencegah 71 dari 100 lebih serangan yang dilancarkan.
Pada 7 April, The White Helmets sebuah badan pertahanan sipil mengklaim bahwa rezim Assad mengunakan serangan senjata kimia yang menewaskan 78 warga sipil dan melukai ratusan lainnya.
Berbicara dalam sebuah konferensi setelah serangan dilakukan, May mengatakan, ini bukan tentang mencampuri perang saudara. Dan ini bukan mengenai mengganti rezim.
Baca Juga: Aktivis Prancis Desak Macron Hentikan Kerja Sama Militer dengan Israel
“Sebagaimana yang telah saya diskusikan bersama Presiden Trump dan Presiden Macron, serangan ini membatasi, menargetkan dan efektif dengan batas yang jelas menghindari eskalasi serta. melakukan segala hal untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari masyarakat sipil,” demikian pernyataannya di Sky News. (T/R03/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prancis Kerahkan Pasukan ke Israel untuk Perancanaan Pasca-Gencatan Senjata di Gaza
 




 
 
															 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur