Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PIMPINAN PARLEMEN SAINGAN LIBYA BERTEMU PERTAMA KALI

Rudi Hendrik - Rabu, 16 Desember 2015 - 10:10 WIB

Rabu, 16 Desember 2015 - 10:10 WIB

256 Views

Pemimpin Parlemen Libya Aqila Salah (kiri) bersama Nuri Abu Sahmain (kiri). (Foto: dok. Nahar Net)

LIBYA.jpg" alt="Pemimpin Parlemen Libya Aqila Salah (kiri) bersama Nuri Abu Sahmain (kiri). (Foto: dok. Nahar Net)" width="408" height="252" /> Pemimpin Parlemen Libya Aqila Salah (kiri) bersama Nuri Abu Sahmain (kiri). (Foto: dok. Nahar Net)

Valetta, 5 Rabi’ul Awwal 1437/16 Desember 2015 (MINA) – Pimpinan parlemen saingan Libya bertemu untuk pertama kalinya pada Selasa (15/12) menjelang penandatanganan untuk pemerintah persatuan nasional.

Aqila Salah yang memimpin parlemen yang diakui secara internasional yang berkedudukan di kota timur Libya, Tobruk, bertemu dengan Nuri Abu Sahmein yang memimpin Kongres Umum Nasional yang berbasis di ibukota Tripoli.

Saluran TV Libya Annaba melaporkan, mereka bertemu di Malta di hadapan perwakilan dari kedua delegasi menjelang penandatanganan kesepakatan yang dimediasi oleh PBB di Maroko pada Kamis (17/12) nanti. Nahar Net memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Libya telah terperosok dalam kekacauan sejak penggulingan dan pembunuhan Presiden Moammar Gadhafi pada 2011. Di sisi lain, kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) telah mengeksploitasi pelanggaran hukum untuk memperluas kehadirannya di sana.

Baca Juga: Menlu RI, Presiden ICRC Bahas Akses Kemanusiaan Untuk Palestina

Libya telah memiliki dua pemerintahan saingan sejak Agustus 2014, ketika aliansi milisi Fajr Libya menyerbu Tripoli, memaksa pemerintah terpilih untuk pindah ke kota Tobruk dekat perbatasan Mesir.

Berdasarkan rencana PBB, pemerintah baru akan dibentuk dalam waktu 40 hari terhitung dari penandatanganan perjanjian tersebut. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Rusia Sebut Ledakan di Konsulatnya “Serangan Teroris”

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Eropa
Internasional
Afrika
Indonesia