Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Bangladesh Serukan Pulangkan Pengungsi Rohingya dengan Aman

Hasanatun Aliyah - Rabu, 3 April 2019 - 18:48 WIB

Rabu, 3 April 2019 - 18:48 WIB

7 Views

PM Bangladesh Sheikh Hasina pada SU PBB di New York, Kamis (21/9/2017). (Dok UN News)

Dhaka, MINA – Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina menyerukan pemulangan pengungsi Rohingya yang telah berlindung di kamp-kamp sementara seperti distrik Bazar, Cox selatan dengan aman dan cepat.

“Ini akan baik untuk semua jika Rohingya dapat dipulangkan ke negara mereka sesegera mungkin, serta pastikan keselamatan dan keamanan mereka,” kata Hasina saat menerima Komisaris Tinggi Inggris yang baru dilantik, Robert Chatterton Dickson dikeiaman resminya, pada Selasa (2/4) demikian dikutip dari United News of Bangladesh.

Mengacu pada penderitaan penduduk setempat karena jumlah pengungsi Rohingya yang sangat besar, PM Bangladesh mengatakan pemerintahnya melakukan yang terbaik untuk merehabilitasi pengungsi Rohingya.

Terkait ini, Dickson mendukung seruan PM Bangladesh untuk pemulangan segera pengungsi Rohingya dalam hal keselamatan.

Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung

Hasina juga mendesak pemerintah Myanmar untuk menerapkan rekomendasi yang diajukan oleh komisi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan untuk menyelesaikan krisis Rohingya.

“Sekitar 40.000 bayi telah dilahirkan di kamp-kamp pengungsi yang kumuh,” tambah Hasina.

Etnis Rohingya digambarkan oleh PBB sebagai orang yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat akan serangan sejak belasan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012.

Menurut Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan penumpasan terhadap komunitas Muslim minoritas pada Agustus 2017.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Sejak 25 Agustus 2017, hampir 24.000 Muslim Rohingya telah dibunuh oleh pasukan negara Myanmar, menurut sebuah laporan oleh Ontario International Development Agency (OIDA).

Lebih dari 34.000 Rohingya juga dilemparkan ke dalam api, sementara lebih dari 114.000 lainnya dipukuli, kata laporan itu, berjudul “Forced Migration of Rohingya: The Untold Experience (Migrasi Paksa Rohingya: Pengalaman yang Tak Terungkap”.

Sekitar 18.000 perempuan dan gadis Rohingya diperkosa oleh tentara dan polisi Myanmar dan lebih dari 115.000 rumah Rohingya dibakar dan 113.000 lainnya dirusak. (T/R10/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Rekomendasi untuk Anda