Kopenhagen, MINA – Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen baru-baru ini mengatakan, melarang penodaan kitab suci seperti Al Quran tidak akan membatasi kebebasan berekspresi.
Frederiksen membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar pekanan Denmark Weekendavisen setelah serangkaian serangan terhadap kitab suci Islam di negaranya. Demikian dikutip dari Anadolu, Sabtu (5/8).
Beberapa bulan terakhir telah terjadi pembakaran, penodaan, atau upaya untuk melakukannya oleh tokoh atau kelompok Islamofobia, terutama di Eropa utara dan negara-negara Nordik.
Anggota kelompok ultranasionalis Danske Patrioter (Patriot Denmark) pada Kamis melanjutkan penodaan kitab suci Islam untuk hari keempat di Kopenhagen.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Kelompok tersebut telah membakar salinan Al Quran di depan kedutaan Turki, Irak, Mesir, Arab Saudi dan Iran di bawah perlindungan polisi sambil meneriakkan slogan-slogan menentang Islam dan membentangkan spanduk anti-Islam.
Denmark akan menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi di mana negara, budaya, dan agama lain direndahkan untuk mencegah konsekuensi negatif bagi keamanannya, kata pemerintah Denmark dalam sebuah pernyataan.
“Denmark mengutuk pembakaran Al Quran baru-baru ini dan sedang menjajaki kemungkinan intervensi dalam situasi khusus mengenai kebebasan berekspresi Denmark,” Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen mengatakan dalam sebuah posting di platform media sosial X pada hari Selasa. (T/R7/RS2)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)