London, MINA – Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan, tingkat penderitaan di antara anak-anak di Gaza “sangat tidak dapat ditoleransi.”
“Kita tidak bisa membiarkan rakyat Gaza kelaparan,” tegas Starmer kepada Parlemen Inggris.
“Saya ingin mencatat hari ini bahwa kami merasa ngeri dengan eskalasi dari Israel,” katanya, Quds News Network (QNN) melaporkan, Selasa (20/5).
Pernyataannya itu disampaikan sehari setelah ia, bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengancam akan mengeluarkan sanksi terhadap Israel atas situasi di Gaza, yang menandai salah satu kritik paling signifikan oleh sekutu dekat kepada Israel.
Baca Juga: Trump akan Putuskan Serang Iran atau Tidak dalam Dua Pekan
“Kami mengulangi tuntutan kami untuk gencatan senjata sebagai satu-satunya cara untuk membebaskan para sandera, kami mengulangi penentangan kami terhadap pemukiman di Tepi Barat, dan kami mengulangi tuntutan kami untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan secara besar-besaran ke Gaza,” kata Starmer kepada Parlemen.
Perdana menteri menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri David Lammy akan menguraikan “respons Inggris secara terperinci” hari itu.
“Kita harus mengoordinasikan respons kita karena perang ini telah berlangsung terlalu lama,” katanya.
Pada tanggal 2 Maret, Israel mengumumkan penutupan penyeberangan utama Gaza, memutus pasokan makanan, medis, dan kemanusiaan, yang menyebabkan memburuknya kondisi kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: AS-Jerman Kirim Bantuan Militer ke Israel di Tengah Konflik dengan Iran
Organisasi hak asasi manusia telah menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap warga Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Peringatkan AS untuk Tidak Ambil Tindakan Militer terhadap Iran