PM Inggris Tidak Setuju Trump

Theresa May dan (The Sun)

London, MINA – PM Theresa May menyatakan tidak setuju dengan langkah sekutunya Presiden AS Donald Trump mengumumkan ibukota Israel.

May mengkritik keputusan Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan pihaknya “tidak akan membantu”.

Mei menyebut, langkah Trump belum pernah terjadi sebelumnya, dan mengatakan, “Kami tidak setuju dengan keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel sebelum kesepakatan status akhir”. Evening Standard melaporkan Kamis (7/12).

“Ini tidak akan membantu prospek kedamaian di wilayah ini. Kedutaan Besar Inggris untuk Israel tetap di Tel Aviv, dan kami tidak memiliki rencana untuk memindahkannya,” ujarnya.

Menurutnya, status Yerusalem sudah jelas dan sudah lama, dan harus ditentukan dalam penyelesaian yang dinegosiasikan antara Israel dan Palestina. Yerusalem pada akhirnya harus menjadi ibukota bersama negara-negara Israel dan Palestina.

“Sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, kami menganggap Yerusalem Timur sebagai bagian dari Wilayah Pendudukan Palestina,” lanjutnya.

Sementara itu, Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn menggambarkan langkah Trump sebagai “ceroboh”.

Pada akun twiternya, ia mengatakan, “Pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel, termasuk wilayah Palestina yang diduduki, adalah ancaman sembrono untuk perdamaian”.

“Pemerintah Inggris harus mengutuk tindakan berbahaya ini dan bekerja untuk menyelesaikan konflik yang adil dan layak,” cuitannya.

PM Theresa May mengatakan, Inggris memiliki keinginan kepada Trump untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, dan menyambut komitmennya terhadap solusi dua negara yang dinegosiasikan.

Dia juga mencatat bahwa status terakhir Yerusalem, termasuk batas-batas kedaulatan di dalam kota, harus tunduk pada negosiasi.

“Kami mendorong pemerintah AS untuk sekarang mengajukan proposal rinci untuk penyelesaian Israel-Palestina,” tambahnya.

Ia menambahkan, untuk mendapatkan peluang sukses terbaik, proses perdamaian harus dilakukan dalam situasi yang bebas dari kekerasan. “Kami meminta semua pihak untuk bekerja sama menjaga ketenangan,” ujarnya. (T/RS2/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)