London, MINA – Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, perbedaan-perbedaan pendapat antara Inggris dan Uni Eropa seharusnya tidak menghalangi kedua pihak mencapai kesepakatan soal Brexit.
“Saya tetap yakin bahwa menegosiasikan kesepakatan adalah jalan terbaik untuk Inggris dan Uni Eropa,” kata May di hadapan Majelis Parlemen saat menyampaikan perkembangan terkini soal negosiasi Brexit, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Selasa (16/10).
“Saya tetap yakin kesepakatan tersebut bisa dicapai, kedua pihak kini memasuki tahap final negosiasi. Ini adalah waktunya untuk menghadapi negosiasi dengan kepala dingin. Dan ini adalah waktunya untuk fokus kepada masalah-masalah penting yang tersisa dan masih harus disepakati,” kata May.
Masalah perbatasan antara Irlandia Utara dan Irlandia masih menjadi isu terpelik dalam negosiasi, meski kedua pihak sudah sepakat untuk menghindari adanya perbatasan keras sebagai bagian dari solusi final.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Dia juga mengatakan, penghalang yakni istilah untuk kesepakatan yang mempertahankan Irlandia Utara di dalam sistem pabean dan pasar tunggal UE untuk sementara waktu sambil memastikan perbatasan dengan Irlandia seperti saat ini adalah “polis asuransi” bagi Irlandia Utara dan Irlandia.
“Saya harus bisa menatap warga Inggris di mata mereka dan berkata bahwa backstop ini adalah solusi sementara,” ujar dia.
PM Inggris juga menggarisbawahi negaranya tidak akan terperangkap dalam wilayah pabean tunggal sehingga tidak bisa melakukan kesepakatan perdagangan berarti.
Inggris dan UE telah berulang kali menyatakan tidak akan membangun perbatasan fisik di wilayah mereka.
Baca Juga: Presiden Brazil: Tak Ada Perdamaian di Dunia tanpa Perdamaian di Gaza
Perdana Menteri Inggris rencananya akan memberikan presentasi singkat kepada para pemimpin UE di Brussel pekan lalu. KTT darurat Brexit juga akan diadakan pada November sebagai usaha kedua pihak untuk mencapai kesepakatan final.
Inggris akan meninggalkan UE secara resmi pada 29 Maret 2019. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)