Baghdad, MINA – Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi memerintahkan pembentukan panel investigasi atas demonstrasi mematikan yang menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya bulan ini.
Dalam pernyataan pada Sabtu (12/10), Abdul Mahdi mengatakan komite itu akan berusaha membawa mereka yang bertanggung jawab atas kematian pengunjuk rasa ke pengadilan, MEMO melaporkan.
Protes mengguncang ibu kota Baghdad dan provinsi selatan bulan ini disebabkan memburuknya kondisi kehidupan dan dugaan adanya korupsi pemerintah.
Setidaknya 165 orang tewas dan ribuan lainnya terluka sejak protes dimulai pada 1 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Irak.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada Jumat, (11/10), ulama Syiah terkemuka Ali Al-Sistani menyalahkan pemerintah Irak dan pasukan keamanan atas pertumpahan darah dan meminta pihak berwenang melakukan penyelidikan guna menentukan siapa yang memberi perintah untuk menembak para demonstran.
Ketidakpuasan telah tumbuh di Irak dalam beberapa tahun terakhir, karena meningkatnya pengangguran dan korupsi yang merajalela. Banyak di negara ini memiliki akses terbatas ke layanan dasar seperti listrik dan air bersih. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza