Beirut, MINA – Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menugaskan Menteri Luar Negeri dan Emigran Abdullah Bou Habib untuk berkomunikasi dengan pejabat-pejabat Arab Saudi, meyakinkan mereka tentang keselamatan warga negaranya di Lebanon.
Melalui pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor medianya, dijelaskan tindakan itu dilakukannya setelah adanya peringatan yang dikeluarkan Kedutaan Besar Arab Saudi, Kuwait dan Jerman untuk warga negara mereka di Lebanon. Dikutip dari Saudi Gazette Ahad (6/8).
“Informasi yang diperoleh setelah berdiskusi dengan para pemimpin militer dan keamanan mengungkapkan bahwa situasi keamanan secara keseluruhan secara umum tidak menimbulkan kekhawatiran atau kepanikan,” kata Mikati saat berbicara dengan Menlu Bou Habib dan Menteri Dalam Negeri dan Kota Bassam Mawlawi.
“Kontak politik dan keamanan dalam menangani peristiwa kamp pengungsi Palestina Ain Al-Hilweh membuat kemajuan,” lanjutnya.
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Mikati juga meminta Mawlawi untuk menyerukan pertemuan dewan keamanan pusat membahas tantangan yang dihadapi Lebanon, dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk menjaga keamanan di semua bagian di Lebanon.
Kamp pengungsi Ain el-Hilweh telah menyaksikan bentrokan bersenjata antara faksi utama Fatah dan kelompok Islam garis keras pada 29 Juli lau, kata sumber keamanan di kamp tersebut. Pertempuran itu, telah menewaskan 13 orang dan melukai 60 lainnya, kebanyakan dari mereka adalah militan.
Ain el-Hilweh adalah yang terbesar dari 12 kamp Palestina di Lebanon, menampung sekitar 80.000 hingga 250.000 pengungsi Palestina di seluruh negeri, menurut badan PBB untuk pengungsi dari Palestina. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)