Kuala Lumpur, 5 Rabi’ul Awwal/5 Desember 2016 (MINA) – Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mendesak dilakukannya intervensi internasional untuk menghentikan apa yang dia sebut genosida atas Muslim Rohingya di Myanmar.
Tekanan terhadap para pemimpin pemerintahan di Myanmar harus dilakukan – karena Malaysia menuduh tetangganya itu terlibat dalam genosida atas kelompok minoritas Muslim Rohingya, demikian laporan Al Jazeera yang dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA) hari Senin (5/12).
Para pemimpin pemerintahan di Myanmar – negara dengan mayoritas umat Buddha itu – membantah sedang melenyapkan kelompok etnis yang mereka anggap imigran-imigran gelap – dan para teroris tersebut.
Kelompok bersenjata Rohingya dipersalahkan atas pembunuhan sembilan polisi pada 9 Oktober lalu. Sejak itu, lusinan orang Rohingya telah dibunuh dan puluhan ribu lainnya dipaksa meninggalkan rumah mereka lewat sebuah operasi militer.
Baca Juga: Indonesia Tampilkan Keunggulan Kopi Nusantara di Specialty Coffee Expo 2025 di Houston
Sejumlah tentara dituduh melakukan perkosaan, penangkapan dan perusakan di seluruh desa di Negara Bagian Rakhine.
Pemerintah Myanmar menolak tuduhan-tuduhan tersebut, tetapi telah melarang para jurnalis mengunjungi kawasan-kawasan Rohingya. (R01/P001)
Miraj Islamic News Agency/MINA
Baca Juga: Parlemen Prancis Heningkan Cipta Kenang Jamaah Muslim yang Terbunuh di Masjid