Islamabad, MINA – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Iran dan Arab Saudi bulan ini sebagai bagian dari upaya mediasi Islamabad untuk meredakan ketegangan yang timbul di Timur Tengah, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Seorang pejabat mengkonfirmasi kepada The Express Tribune pada hari Rabu (9/10) bahwa Khan akan mengunjungi Teheran dan Riyadh dalam beberapa hari mendatang, tetapi tanggalnya belum ditentukan.
Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menjadi penengah antara kedua negara, tambah pejabat tersebut.
Ketegangan telah meningkat antara Teheran dan Riyadh sejak serangan drone oleh Houthi Yaman pada 14 September terhadap fasilitas minyak Saudi.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Meskipun pemberontak Houthi Yaman telah mengklaim bertanggung jawab, baik Arab Saudi dan AS menyalahkan Iran atas serangan pesawat tak berawak. Sebuah tuduhan yang telah dibantah keras oleh Teheran.
Pakistan dan beberapa negara lain telah berusaha menengahi antara Iran dan Arab Saudi.
Perdana Menteri Khan sendiri mengakui upaya mediasi ketika dia mengunjungi New York untuk menghadiri sesi Majelis Umum PBB bulan lalu,
Khan mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump juga memintanya untuk membantu meredakan ketegangan dengan Iran.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Sebelum berangkat ke New York, Perdana Menteri juga singgah di Riyadh di mana ia mengadakan pembicaraan dengan Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Di sela-sela sesi PBB, Khan bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani sebagai bagian dari upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan Timur Tengah.
Untuk menindaklanjuti diskusi, Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi tiga kali bertemu timpalannya dari Iran Javad Zarif di New York.
Seorang pejabat lain mengatakan bahwa Pakistan tetap berhubungan dengan Teheran dan Riyadh untuk menemukan penyelesaian negosiasi krisis mereka saat ini. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj News Agency (MINA)