Ramallah, 13 Jumadil Akhir 1437/21 Maret 2016 (MINA) – Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengatakan pada Ahad (20/3), bahwa ia mengecam keputusan Israel terbaru yang mencegah produk dari lima perusahaan makanan Palestina memasuki pasar Yerusalem Timur (Al-Quds), dan menyebutnya sebagai “keputusan politik sewenang-wenang.”
“Israel terus upaya untuk mengisolasi Al-Quds dari sekitarnya dan berusaya melenyapkan identitasnya, sampai-sampai memutuskan untuk melarang produk-produk dari lima perusahaan besar Palestina dari akses ke kota Al-Quds, dan memaksa memonopoli pasar oleh produk-produknya,” kata Hamdallah di pameran makanan lokal di kota Ramallah, Tepi Barat.
Dia memperingatkan konsekuensi dari pelanggaran Israel ke semua norma dan perjanjian komersial serta upaya untuk menghancurkan perekonomian Palestina, bahwa jika Israel tidak menghormati perjanjian ekonomi, maka Palestina akan melakukan hal yang sama.
Hamdallah meminta kekuatan dunia untuk ikut serta “mengikat Israel untuk kesepakatan yang ditandatangani”, Shanghai Daily melaporkan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Kalau tidak, kita pun akan memperlakukannya dengan timbal balik, yaitu melarang produknya dari pasar kami,” ujar Hamdallah.
Pekan lalu, sumber-sumber Palestina mengatakan Israel melarang produk dari lima perusahaan makanan Palestina besar dari akses ke kawasan Al-Quds, terutama susu. Keputusan akan mengancam perusahaan dengan kerugian lebih dari satu miliar. (T/P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal