
Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah.(Foto: Archieve)
Ramallah, 29 Dzulhijjah 1436/13 Oktober 2015 (MINA) – Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah, Senin (12/10), menyerukan Uni Eropa untuk menekan Israel segera mengakhiri eskalasi militer terhadap warga Palestina di wilayah-wilayah pendudukan.
Hamdallah juga menyerukan diakhirinya tindakan ekstremisme para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi dan pelanggaran sehari-hari mereka di Al-Quds dan Tepi Barat terhadap masyarakat yang rentan serta situs-situs suci dan sakral, demikian Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia mengatakan Uni Eropa harus mendukung tuntutan Palestina guna mengeluarkan resolusi internasional untuk mengakhiri pendudukan dan menjamin pembentukan negara Palestina tanpa permukiman ilegal Israel dalam perbatasan tahun 1967 dengan Al-Quds sebagai ibukotanya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk apa yang digambarkan sebagai “hasutan” dan eskalasi oleh “Pemerintah sayap kanan” Israel dari Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: 94% Rumah Sakit di Gaza Lumpuh, PBB Peringatkan Bencana Kesehatan
Kementerian itu mengecam keputusan Israel untuk melegalkan penggunaan senjata api terhadap warga sipil Palestina, di tengah pembicaraan dari kebangkitan Intifadhah Ketiga.
Palestina menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan menghentikan eskalasi militer Israel dan memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina.
Kementerian itu juga mengutuk pelanggaran tentara Israel terhadap para wartawan Palestina dan internasional yang meliputi peristiwa perlawanan di Tepi Barat dan Al-Quds.
Sedikitnya sembilan wartawan Palestina menjadi sasaran dan terluka oleh tentara Israel saat meliput peristiwa pada pekan-pekan terakhir ini di Tepi Barat dan Gaza. Tim medis juga menjadi sasaran tentara Israel selama bentrokan.
Baca Juga: Israel Manipulasi Data, 10.000 Tentara Hilang Sejak Perang di Gaza
Setelah beberapa hari bentrokan mematikan di Tepi Barat dan Israel, sejak akhir September lalu kekerasan menyebar ke Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Al-Quds.
Menurut Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, sedikitnya 270 warga Palestina telah ditangkap oleh Israel di Al-Quds, 45 dari mereka adalah anak di bawah umur. Sementara 29 warga Palestina. Lebih dari 2.700 warga Palestina lainnya telah terluka.(T/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza per 23 Mei 2025: Jumlah Syahid 53.822