Ramallah, MINA – Rencana pemindahan kedutaan besar Inggris dari Tel Aviv ke Yerusalem disebut akan merusak prospek solusi dua negara Israel-Palestina yang saat ini diajukan oleh banyak negara di dunia.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyuarakan hal itu. “Pemindahan itu akan merusak solusi dua negara dan akan dianggap sebagai pengakuan diam-diam atas pencaplokan kota tersebut ke Israel,” kata Shtayyeh dalam rapat kabinet, Kantor berita Wafa, Palestina melaporkan, Selasa (4/10).
Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Liz Truss menyatakan akan memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem sebagai bentuk dukungan kepada Israel.
Truss beralasan, pemindahan kedutaan itu untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan, serta untuk mendukung solusi dua negara.
Baca Juga: Yerusalem Lockdown Imbas Protes Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Liz Truss menyampaikan maksudnya saat bertemu Perdana Menteri Israel Yair Lapid di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, akhir September lalu.
Saat masih menjabat sebagai menteri luar negeri Inggris, Truss pernah berjanji akan memindahkan kedutaan besar negaranya di Israel ke Yerusalem. Hal itu bakal dilakukan jika dia terpilih menjadi perdana menteri.
Jika pemindahan itu benar-benar dilakukan, artinya Inggris akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Ratusan Ribu Yahudi Ultra-Ortodoks Gelar Demo di Yerusalem Barat
 




 
 
															 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur