Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa Selasa (8/10) di kota Ramallah mengumumkan pembentukan Tim Nasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza.
Berdasarkan laporan Kantor Berita Palestina WAFA, Pada awal pemerintahan, Mustafa menegaskan tim nasional akan mempersiapkan diri untuk memulihkan layanan dasar bagi warga sipil di Gaza, dan mengembangkan rencana terperinci untuk membangun kembali infrastruktur.
“Termasuk perumahan yang layak, dan mempersiapkan peluncuran program pemulihan ekonomi di sektor tersebut,” ucapnya, demikian keterangan yang dikutip MINA.
Ia menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan segala upaya selama setahun terakhir untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina dan mendukung keteguhan mereka di semua tempat di mana mereka berada, khususnya rakyat Palestina di Jalur Gaza,
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Mustafa mengatakan, pemerintah terus menyediakan layanan dasar, sejauh diizinkan oleh kondisi keamanan, termasuk layanan kesehatan, layanan pendidikan, layanan kota, dan penyediaan bahan bakar sebanyak mungkin untuk mengoperasikan sumur air dan pompa air limbah, dan juga terus menyediakan biaya operasional dan gaji untuk membiayai berbagai operasi di sektor tersebut, yang jumlahnya mencapai 275 juta shekel per bulan (setara dengan 3,3 miliar shekel per tahun).
Ia kembali menegaskan, pemerintah terus menyediakan bantuan sosial, pangan, dan nonpangan kepada lebih dari 400 ribu keluarga di Jalur Gaza, selain bantuan tunai kepada sekitar 210 ribu keluarga senilai sekitar 233 juta shekel melalui Kementerian Pembangunan Sosial, dalam koordinasi dan kerja sama dengan organisasi kemanusiaan dan internasional.
Terkait hal ini, Perdana Menteri mengatakan, pemerintah akan terus bekerja di bawah arahan Presiden Mahmoud Abbas untuk menghentikan agresi dan memberikan segala yang mungkin untuk meningkatkan keteguhan mereka.
Ia mencatat bahwa pemerintah juga bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk mempersiapkan pelaksanaan program yang diumumkan oleh Bapak Presiden dan Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina di Jalur Gaza pada tahap berikutnya.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Sebagai informasi, setelah setahun penuh perang genosida di Jalur Gaza, dapat dikatakan bahwa tahun ini merupakan tahun yang paling berdarah dan paling merusak bagi rakyat kami, karena Israel kembali menduduki Jalur Gaza sepenuhnya, menutup semua penyeberangan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan dunia, menghancurkan sebagian besar infrastruktur Jalur Gaza, membunuh dan melukai lebih dari seratus lima puluh ribu warga secara brutal, membuat sekitar dua juta rakyat kami di Jalur Gaza mengungsi, dan membuat lebih dari enam ratus ribu siswa laki-laki dan perempuan tidak dapat bersekolah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan