Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh pada pertemuan Rabu, (15/3) mengatakan kepada Perwakilan Khusus AS untuk Urusan Palestina, Hady Amr, bahwa rakyat Palestina berada di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai akibat dari tindakan pendudukan Israel.
“Orang-orang kami hidup di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dalam hal pelanggaran pendudukan Israel, termasuk eskalasi aktivitas pemukiman, pembunuhan, penyerangan, penghancuran rumah, dan penyitaan tanah, serta secara finansial karena peningkatan pemotongan ilegal pendudukan Israel dari dana pajak Palestina, penurunan tajam dalam bantuan luar negeri, dan tingginya biaya hidup dan inflasi di tingkat global,” kata Perdana Menteri sebagaimana diberitakan Wafa..
“Penyangkalan Israel terhadap apa yang dicapai di Aqaba dan kejahatan yang terus berlanjut mencerminkan kurangnya keseriusan dan tidak menghormati komitmennya dan upaya para mediator,” tambahnya dalam pertemuan di kantornya di Ramallah.
Perdana Menteri menyerukan tekanan serius Amerika pada pendudukan Israel untuk menghentikan semua pelanggaran terhadap rakyat Palestina dan untuk melepaskan uang Palestina yang dipotong secara ilegal.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Kedua pihak juga membahas cara-cara untuk menyukseskan pertemuan donor Ad Hoc Liaison Committee (AHLC) mendatang, yang dijadwalkan akan diadakan pada bulan Mei di Brussel. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu