Kolombo, MINA – Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai PM Sri Lanka pada Senin (9/10).
Hal itu menyusul aksi demonstrasi yang telah berlangsung selama beberapa pekan, memprotes pemerintah Sri Lanka agar mundur dari jabatannya, karena krisis ekonomi terburuk yang terjadi di negara tersebut, Al Jazeera melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor PM mengumumkan bahwa Mahinda Rajapaksa telah mengundurkan diri. “Beberapa saat yang lalu, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Gotabaya Rajapaksa,” katanya.
“Banyak pemangku kepentingan telah menunjukkan solusi terbaik untuk krisis saat ini adalah pembentukan pemerintah semua partai sementara. Oleh karena itu, saya telah mengajukan pengunduran diri saya agar langkah selanjutnya dapat diambil sesuai dengan Konstitusi,” tambahnya.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Saat ini, Sri Lanka berada dalam krisis ekonomi terburuk yang memicu protes ribuan orang. Pengunjuk rasa di seluruh negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu menuntut agar Presiden Gotabaya Rajapaksa, dan kakak laki-lakinya, PM Mahinda Rajapaksa, mundur dari jabatannya karena salah menangani ekonomi negara.
Pengunduran diri itu menandai kejatuhan mendadak bagi patriark klan Rajapaksa yang sangat berkuasa, yang telah mendominasi politik Sri Lanka selama hampir 20 tahun. (T/R6/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun