Khartoum, MINA – Perdana Menteri Sudan, Dr. Abdalla Hamdok mengumumkan pembentukan pemerintahan transisi baru yang terdiri dari 25 menteri.
Pembentukan ini berdasarkan konsensus politik dan diskusi yang berlangsung selama tiga bulan.
Hamdok menekankan pentingnya mempercepat pembentukan Dewan Legislatif pada 25 Februari untuk memperkuat masa transisi dan berkontribusi secara efektif dalam mengatasi tantangan, Una-Oic melaporkan, Kamis (11/2).
Pada konferensi pers yang diadakan pada Senin (8/2) lalu, yang mengumumkan mengenai kabinet baru, Hamdok menegaskan kepatuhan Sudan untuk melindungi negara dari keruntuhan di tengah situasi kesulitan dan ancaman regional.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Ia berjanji akan bergerak maju dengan aliansi yang realistis untuk membawa Sudan ke tempat yang lebih aman dan tentram.
Ia juga mengatakan, tidak ada aliansi tanpa hambatan, yang merujuk pada partisipasi komponen aliansi Forces of Freedom and Change (FFC), komponen militer, dan mitra perdamaian dalam pemerintahan baru. (T/SR/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina