Bangkok, MINA – Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin tidak akan menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta yang berlangsung pada 5-7 September 2023, karena perdana menteri baru itu akan dilantik Raja dan akan memaparkan programnya di Parlemen.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Thailand menyatakan, negaranya akan diwakili Sekretaris Tetap Sarun Charoensuwan di KTT ASEAN kali ini.
Srettha menduduki jabatan perdana menteri setelah memenangkan pemungutan suara di parlemen bulan lalu.
Dalam pernyataan resmi, Kemlu Thailand tak menjelaskan alasan ketidakhadiran Srettha. Namun berdasarkan agenda resmi, Srettha dan kabinetnya akan diambil sumpah di hadapan Raja Maha Vajiralongkorn, Selasa (5/9) mendatang.
Baca Juga: Di KTT G20 Brasil, Erdogan Tegaskan Pentingnya Gencatan Senjata di Gaza
Setelah itu, Srettha akan menyampaikan pidato kebijakan pemerintahannya di parlemen. Kemudian Srettha dan kabinetnya secara resmi menjalankan tugas pemerintahan.
Selain PM Thailand, pemimpin Myanmar juga tidak hadir dalam KTT kali ini. ASEAN hanya mengundang perwakilan non-politik dari negara yang 2021 terjadi kudeta.
Sebanyak 22 negara akan berpartisipasi dalam KTT ASEAN ke-43. Peserta terdiri dari 11 negara ASEAN dan sembilan negara mitra dengan dua negara lainnya yang diundang adalah Bangladesh sebagai ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook selaku (ketua Pasific Island Forum (PIF). (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Sanksi Organisasi dan Perusahaan Israel Pendukung Kolonialisme