Seoul, MINA – Perdana Menteri Turki Binali Yildirim pada Selasa (5/11), meminta perusahaan Korea Selatan untuk menandatangani proyek bisnis dengan pemerintah Turki.
“Saya harap, mulai sekarang hubungan antara Turki dan Korea Selatan akan berubah menjadi kemitraan strategis,” kata Yildirim saat berbicara dengan pengusaha di Ibukota Korea Selatan, Seoul.
Dia juga menyatakan bahwa Korea Selatan memegang ujung timur Asia, dan Turki menahan ujung baratnya. “ada banyak negara yang memerlukan perhatian dari mereka,” kata dia. Sebagaimana Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
“Perusahaan Korea dan Turki dapat menandatangani proyek yang serius melaksanakan kerja sama, tidak hanya di Korea Selatan dan Turki, tetapi juga di tempat lain,” ujar Yildirim.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Yildirim memuji pembangunan Korea Selatan, negara tersebut memiliki pendapatan per kapita sebesar $ 30.000 dolar akibat keberhasilan pertumbuhan mereka.
Dia mengatakan bahwa Turki membuat kemajuan yang signifikan dan saat ini ekonomi Turki terbesar ke-17, dan mencatatkan 13 angka dalam daya beli di antara negara-negara G20.
“Tahun ini, Turki memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi di antara negara-negara OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan),” kata Yildirim.
Memanggil Turki tempat yang ideal untuk berbisnis, dia mengatakan bahwa negara-negara di sekitar Turki, dengan jumlah penduduk 1,6 miliar, juga menawarkan peluang bisnis.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Yildirim mengatakan bahwa Turki telah mencapai “tingkat pertumbuhan rata-rata 5,6 persen dari tahun 2002 sampai 2012”.
Dia mengatakan Korea Selatan dan Turki bisa mencapai lebih banyak lagi ketika sampai pada kerjasama di bidang perdagangan dan perdagangan.
Kunjungan Yildirim ke negara tersebut terjadi pada peringatan 60 tahun dimulainya hubungan diplomatik Turki dengan Korea Selatan setelah terjadinya perang Korea 1950-1953.
Sebelumnya Yildirim mengunjungi sebuah pemakaman di Korea Selatan yang merupakan tempat peristirahatan terakhir dari 462 martir Turki dari perang Korea, di mana Turki menjadi sekutu Korea Selatan. (T/R03/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
MI’raj News Agency (MINA)