New York, (MINA) – Perdana Menteri Turki Binali Yildirim bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres di New York pada Kamis malam membahas isu-isu Muslim Rohingya dan dunia internasional .
“Sekretaris Jend Antonio Guterres menyatakan, konsekuensi ketidakstabilan di wilayah ini dan beban krisis pengungsi dipenuhi dengan pengorbanan besar oleh Turki,” kata Yildirim kepada wartawan setelah pertemuan di Markas Besar PBB di Manhattan.
“Tentu saja, harapan kami adalah agar semua anggota PBB harus berbagi beban ini,” kata dia. Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Yildirim mengatakan, dia juga mendesak PBB untuk meminta masyarakat internasional melakukan tindakan terhadap pembersihan etnis Muslim Rohingya di Myanmar, dan menekankan bahwa sangat penting untuk membuat keputusan tegas.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Pengungsi Rohingya melarikan diri dari operasi militer Myanmar dan gerombolan Buddha untuk membunuh pria, wanita dan anak-anak, bahkan menjarah rumah dan membakar desa Rohingya.
“Di sisi lain, kami mengatakan kepada mereka bahwa distribusi bantuan kemanusiaan untuk orang-orang ini, yang melarikan diri dari tanah mereka harus dilakukan di bawah koordinasi PBB dan juga membantu mereka untuk kembali ke tanah air mereka,” lanjutnya.
Sejak 25 Agustus, lebih dari 611.000 Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine ke Bangladesh, menurut PBB.
Dia juga mengatakan bahwa suara Muslim Rohingya tidak terdengar cukup dan Turki akan terus membawa pembersihan etnis yang terus berlanjut ke perhatian masyarakat dunia.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Sebelum Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali mengatakan sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.
Yildirim menjelaskan pertemuan tersebut sukses dan produktif, Perdana Menteri Turki mengatakan bahwa mereka juga memiliki kesempatan untuk mengevaluasi beberapa masalah regional seperti proses penyelesaian di Siprus, Libya, Irak dan Suriah secara komprehensif.
Setelah pertemuan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di Gedung Putih pada hari yang sama, Yildirim dan delegasi Turki berangkat ke New York.
Pada sebuah pertemuan yang diadakan di Konsulat Jenderal Turki di New York, Yildirim bertemu dengan 12 perwakilan terkemuka komunitas Yahudi. Pertemuan ditutup pada konferensi pers.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Sebagai pertemuan kedua di New York, Yildirim kemudian datang bersama perwakilan dari perusahaan terkemuka AS termasuk Pepsico, UPS, Raytheon, Coca Cola, GE Aviation, Credit Suisse, Accenture, Motorola, Amazon, Citi Group, Deutsche Bank dan IBM.
Perkembangan hubungan ekonomi dan komersial antara kedua negara dibahas pada pertemuan tersebut. (T/R03/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina