Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM TURKI SERUKAN REFORMASI SISTEM DI PBB

Rudi Hendrik - Selasa, 13 Januari 2015 - 13:06 WIB

Selasa, 13 Januari 2015 - 13:06 WIB

555 Views

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu (Foto: AA)
<a href=

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu (Foto: AA)" width="300" height="203" /> Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu (Foto: AA)

Berlin, 22 Rabi’ul Awwal 1436/13 Januari 2015 (MINA) – Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menuntut reformasi dalam sistem PBB dan dia mengatakan, langkah-langkah lembaga itu saat ini tidak mampu mencegah kejahatan serius yang dilakukan oleh rezim Suriah.

“Semua jenis kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Suriah,” kata Davutoglu dalam pidatonya di Yayasan Koerber, lembaga cendekiawan yang berbasis di Berlin, Senin (12/1), Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan Selasa.

“Ini merupakan indikasi ketidakmampuan sistem PBB dan juga gambaran jelas, kita perlu mereformasi sistem internasional dan organisasi internasional itu,” katanya.

Dewan Keamanan PBB belum mampu bertindak dalam masalah Suriah sejak krisis dimulai pada Maret 2011. China dan Rusia telah memblokir keputusan yang bertujuan melemahkan kekuasaan rezim Bashar Al-Assad.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Davutoglu mengatakan, tatanan politik internasional membutuhkan kerangka kerja baru untuk meredakan ketegangan dan membawa solusi bagi konflik di seluruh dunia.

“Kami tidak pernah akan mengubah posisi kami. Banyak orang mungkin mengkritik kami, tapi kami akan terus melakukan kebijakan pintu terbuka bagi rakyat Suriah,” tambah Davutoglu.

Diperkirakan 1,6 juta rakyat Suriah saat ini ditampung di kamp-kamp pengungsian di Turki. Pemerintah Turki telah menyalurkan bantuan senilai $ 5 miliar untuk pengungsi Suriah sejauh ini.

Davutoglu mengatakan, dia bertekad untuk bekerja menuju demokrasi dan stabilitas di Timur Tengah, tetapi mengesampingkan dialog dengan rezim Assad.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

“Kami tidak akan pernah menerima legitimasi rezim yang telah membunuh warganya,” tambahnya.

PM Turki juga mengatakan, pemerintah Turki akan terus bekerja sama dengan Jerman untuk membantu meredakan ketegangan di Timur Tengah dan untuk mempromosikan demokrasi dan stabilitas.

Davutoglu melakukan kunjungan resmi pertamanya sebagai perdana menteri ke Jerman pada Senin setelah resmi berkantor pada Agustus 2014.

Jerman memiliki diaspora warga Turki terbesar di luar negeri, dengan perkiraan tiga juta orang asal Turki tinggal di negara ini. (T/P001/R02)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Amerika
Dunia Islam
Timur Tengah