Jalur Gaza, 21 Rabi’ul Akhir1436/10 Februari 2015 (MINA) – Pegawai negeri sipil di bidang pelayanan kesehatan dan pertahanan sipil di Jalur Gaza, bertekad akan terus bekerja siang-malam, memberi pelayanan pada masyarakat walaupun belum menerima gaji bulan-bulan terakhir ini.
Juru Bicara kesatuan pegawai Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Mohammad Jibr, dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan, hari Selasa, mengatakan, pegawai kesehatan terus berkhidmat di barisan terdepan, dokter, perawat, sopir ambulans, mengadakan pengobatan, membalut luka, mengemudikan ambulans dalam situasi yang sulit di Jalur Gaza.
Maka di lain pihak ia meminta Kabinet Pemerintahan Bersatu Palestina untuk membayar gaji pegawai pada waktunya, karena itu adalah hak secara syar’i. Demikian Alray memberitakan.
Pemerintah Palestina dilaporkan sedang menghadapi kesulitan uang yang ditambah sulit lagi dengan aksi sefihak zionis Israel menahan uang pajak yang biasanya diberikan kepada Otoritas Palestina.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Di samping itu, juru bicara dari pihak pertahanan sipil, Roid Fahjan, mengakui kesulitan keuangan yang dialami otoritas Palestina adalah juga akibat pergolakan politik yang masih terus-menerus terjadi dan belum dapat berfungsi penuhnya pemerintahan persatuan.
Fahjan menghimbau kepada pimpinan Palestina untuk meredam masalah politik internal.
Menurut sebuah laporan, kurang lebih 40 ribu pegawai negeri sipil di Gaza belum menerima gaji selama enam bulan terakhir padahal mereka bekerja pada garis depan. Ini kontras dengan rekan-rekan mereka yang bekerja pada Pemerintah Palestina di Ramallah, Tepi Barat, yang jumlahnya mencapai 80 ribu PNS dan tidak bekerja di lapangan di garis depan, tapi gaji mereka selalu dibayar sejak tahun 2008 silam. (L/K03/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat