Warsaw, 15 Jumadil Akhir 1437/24 Maret 2016 (MINA) – Perdana Menteri Polandia Beata Szydlo pada Rabu (23/3) mengatakan, Pemerintah Warsaw tidak akan mengambil kuota migran di bawah rencana Uni Eropa.
Serangan bom di bandara dan metro di Brussels, Belgia, yang diklaim oleh Islamic State (ISIS/Daesh), menjadi alasan dari keputusan Szydlo itu.
Serangan bom di Brussels pada Selasa (22/3) menewaskan 31 orang dan melukai 270 orang, tiga di antaranya warga Polandia.
“Setelah apa yang terjadi di Brussels kemarin, tidak mungkin sekarang untuk mengatakan kami setuju menerima sejumlah migran,” kata Szydlo melalui televisi swasta Superstacja. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Szydlo mengatakan, pemerintahannya terpaksa menolak demi menjamin keamanan warga , sebab menurutnya, di antara para migran terdapat juga teroris.
Szydlo mendesak Eropa menentang penerimaan ribuan migran yang datang hanya untuk memperbaiki kondisi hidup mereka.
Sebelumnya, Pemerintah Polandia telah bersedia menampung 7.000 pengungsi, sebagaimana yang disepakati oleh pemerintahan liberal terdahulu di bawah kepemimpinan Ewa Kopacz.
Saat ini, Eropa sedang berjuang untuk mengatasi krisis migran terburuk sejak Perang Dunia II.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Tahun lalu saja, sekitar 1,2 juta orang membanjiri Uni Eropa, sebagian besar dari mereka warga Suriah melarikan diri melalui Turki dan Yunani.
Gelombang pengungsi pertama dijadwalkan tiba di Polandia pada akhir Maret atau awal April, setelah para pemimpin Uni Eropa dipaksa menerima satu kesepakatan kontroversial pada September lalu untuk menampung 120.000 pengungsi di antara negara-negara anggota.
Republik Ceko, Hungaria, Rumania dan Slovakia telah memilih menentang kesepakatan itu, sementara Polandia mendukung di bawah kehati-hatian.
“Kecerobohan ini adalah sumber masalah yang sekarang kita hadapi. Saya menyesal harus mengatakan bahwa Uni Eropa tidak mengambil pelajaran dari apa yang terjadi,” kata Perdana Menteri Szydlo merujuk pada serangan di Paris dan Brussels. (T/P001/P4)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)