New York, 10 Dzulhijjah 1436/24 September 2015 (MINA) – Ahmed Mohammed, 14, seorang pelajar Muslim di Dallas, Texas, ditangkap setelah seorang guru mengira ia membawa sejenis bom jam yang ia buat sendiri, tapi kemudian polisi membebaskannya karena tak ada alasan hukum untuk memperkarakannya.
Penangkapan ini segera memancing reaksi besar sampai ke luar negeri besar termasuk reaksi dari Presiden Barack Obama, di tengah makin maraknya berkembang islamiaphobi (rasa takut pada Islam), dan makin banyaknya kritik pada pelaksanaan kebebasan beragama di AS.
Setelah polisi membebaskannya, orangtua Ahmed mengeluarkannya dan adiknya dari sekolah tersebut, keluarganya mengatakan kepada media setempat, Dallas Morning, Selasa (22/9). The Moslem News memberitakan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis 24/9.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mohamed Elhassan Mohamed, asal Sudan, resmi menarik anaknya Ahmed Mohamed dan adiknya, dari Sekolah Tinggi MacArthur, Irving Independent School District (IISD).
“Ahmed mengatakan, tidak ingin lagi ke MacArthur,” kata ayahnya.
Ayahnya segera merencanakan mengajak Ahmed untuk melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci di Arab Saudi.
Remaja Muslim itu menjadi berita utama internasional pekan lalu ketika ia diborgol, ditangkap dan diambil sidik jarinya oleh polisi setelah jam buatan sendiri ia bawa ke sekolah dan gurunya main tuduh saja dengan mengatakan itu adalah bom.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Nyatanya polisi kemudian membebaskan pelajar muslim itu karena tidak menemukan kesalahan yang dilakukannya,
Insiden itu terjadi pada saat meningkatnya.Islamophobia yang telah memperburuk perdebatan sekitar kebebasan beragama di Amerika Serikat.
Pada hari Rabu (23/9), Ahmed terbang ke New York dan bertemu pejabat PBB, ayahnya mengatakan kepada Dallas Morning News. (T/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan