Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi Inggris Selidiki Percobaan Pembunuhan Berciri Teror

Syauqi S - Senin, 18 Maret 2019 - 21:12 WIB

Senin, 18 Maret 2019 - 21:12 WIB

6 Views ㅤ

London, MINA – Polisi kontraterorisme Inggris mengatakan pada Ahad (17/3),  sedang menyelidiki percobaan pembunuhan yang “memiliki ciri khas peristiwa teror, terinspirasi oleh sayap kanan,” dan seorang pria berusia 50 tahun yang diduga melakukannya telah ditangkap.

Polisi Kontra-Terorisme South East mengatakan, sedang menyelidiki penikaman yang tidak fatal terhadap seorang pria berusia 19 tahun pada Sabtu malam di Stanwell, Inggris selatan, menyusul laporan seorang pria “yang bertindak agresif dan meneriakkan komentar rasis sambil membawa tongkat baseball dan sebuah pisau.”

“Sementara penyelidikan ini masih dalam tahap awal, kejadian ini memiliki ciri khas peristiwa teror, terinspirasi oleh sayap kanan, dan oleh karena itu telah dinyatakan sebagai insiden terorisme,” kata Neil Basu, Kepala Polisi Antiterorisme, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Daily Sabah.

Ini memungkinkan kami untuk menggunakan semua kemampuan khusus yang tersedia untuk memastikan penyelidikan penuh atas serangan ini,” ujarnya, seraya menambahkan polisi setempat akan berpatroli di tempat-tempat ibadah dan bisnis untuk melindungi masyarakat dari ancaman potensial.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Peristiwa pembacokan terjadi sekitar pukul 22:30 pada Sabtu. Pria yang terluka melarikan diri dengan mobil ke McDonalds terdekat, tempat petugas medis merawat luka-lukanya, yang dilaporkan tidak mengancam jiwa.

Stanwell berjarak sekitar satu kilometer dari Bandara Heathrow London.

Serangan sayap kanan itu datang hanya sehari setelah supremasi kulit putih kelahiran Australia melakukan serangan teroris pada dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang mengakibatkan terbunuhnya  50 jemaah yang sedang Sholat Jumat.

Lebih dari 40 orang masih dirawat di rumah sakit karena cedera, termasuk seorang anak berusia 4 tahun, setelah serangan teror yang dianggap sebagai yang paling mematikan yang ditujukan terhadap Muslim di Barat di zaman modern.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Pria yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu mengatakan dalam “manifesto” antiimigran setebal 74 halaman bahwa ia datang ke Selandia Baru hanya untuk merencanakan dan melatih serangan. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Eropa
Amerika