Berlin, MINA – Puluhan petugas polisi Jerman menggerebek Masjid Biru dan fasilitas Islamic Center di Hamburg Rabu (24/7) pagi.
Penindakan itu terjadi di tengah gencarnya negara tersebut menindak aksi-aksi bela Palestina.
Penggerebekan terjadi setelah pihak berwenang memutuskan untuk melarang operasi masjid tersebut, dilansir Aljazirah Arabia.
Aparat Jerman juga menuduh pengurus masjid itu mempromosikan apa yang mereka gambarkan sebagai pemerintahan Islam yang otoriter.
Baca Juga: Gubernur CBI: Dolar dan SWIFT Dihapus dari Perdagangan Iran-Rusia
Kementerian Dalam Negeri Jerman mengumumkan pada Rabu bahwa mereka “melarang Islamic Center di Hamburg dan organisasi afiliasinya di seluruh Jerman karena merupakan organisasi Islam ekstremis dengan tujuan yang bertentangan dengan konstitusi,” menurut pernyataannya.
Kemendagri Jerman menuduh pusat tersebut sebagai “perwakilan langsung dari Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran,” dan menyatakan bahwa pusat tersebut menyebarkan ideologi Teheran “dengan cara yang bermusuhan dan ekstremis.”
Islamic Center di Hamburg adalah sebuah asosiasi Muslim yang mengelola sebuah masjid di Hamburg dan telah menjadi subyek penyelidikan selama beberapa bulan karena dicurigai mendukung Hizbullah Lebanon.
Polisi menggerebek pusat dan fasilitas di 55 lokasi di seluruh Jerman pagi ini untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan.
Baca Juga: Ukraina Gempur Moskow dengan Drone
Lusinan polisi terlihat mengelilingi Masjid Biru di Hamburg, sebuah masjid yang terletak di kawasan kelas atas di tepi Danau Outer Alster di Hamburg dan dikelola oleh Islamic Centre.
Pusat ini didirikan oleh imigran Iran pada tahun 1954 dan telah diawasi oleh badan intelijen dalam negeri selama beberapa waktu.
Jerman mengklasifikasikan Hizbullah sebagai “organisasi ekstremis Syiah” dan pada 2020 melarang mereka melakukan aktivitas di wilayahnya.
Iran dan kelompok-kelompok yang didukungnya di Timur Tengah sejauh ini adalaah penentang utama agresi Israel di Jalur Gaza. Mereka secara sporadis melancarkan serangan ke Israel dari Lebanon, Yaman, Suriah, dan Irak. []
Baca Juga: Operasi Kereta Api di Pakistan Dihentikan Usai 26 Orang Tewas Imbas Ledakan
Mi’raj News Agency (MINA)