Mandalay, 23 Ramadhan 1435/21 Juli 2014 (MINA) – Polisi Mandalay telah menangkap sejumlah orang yang terkait dengan pembunuhan dua orang, seorang Buddha dan seorang Muslim pada puncak kerusuhan awal bulan ini.
Juru bicara kepolisian distrik tersebut tidak mengungkapkan jumlah pasti penangkapan yang dilakukan sejauh ini tetapi mengatakan lebih banyak orang kemungkinan akan ditahan dalam beberapa minggu mendatang, demikian dilaporkan dalam laman situs kepolisian Mandalay yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) , Selasa.
“Kami menangkap beberapa tersangka dalam kaitannya dengan kematian akibat kekerasan,” kata juru bicara. “Kami berusaha untuk menangkap tersangka lain tetapi belum bisa mengungkapkan jumlah pasti orang yang kita masih cari.”
Pada malam 12 Juli, polisi melancarkan razia untuk menangkap orang yang diduga terlibat dalam kekerasan awal bulan ini. Kantor polisi daerah menangkap sembilan orang pada hari itu. Sementara lima orang kemudian dibebaskan, sisanya masih dalam proses pencarian. .
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Setelah penangkapan dilakukan, banyak orang yang terlibat dalam pembunuhan menyebar ke beberapa tempat untuk menyelamatkan diri.
Seorang warga yang tinggal di lingkungan terdekat menegaskan bahwa itu adalah kerabat dari para tersangka. “Mereka datang untuk menanyakan tentang penangkapan di kantor kelurahan ,” katanya.
Sementara situasi di Mandalay telah kembali normal, isu tentang kekerasan menyebar setiap hari melalui media sosial. Juru bicara polisi mengatakan pihak berwenang sejauh ini telah mampu mengidentifikasi siapa yang menyebarkan desas-desus tersebut.
“Rumor ini datang setidaknya dua kali sehari secara online tapi semuanya baik-baik saja di kota kami,” katanyar
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Kekerasan pecah di Mandalay pada malam 1 Juli. sementara 2 Juli, seorang pria Buddha, Ko Tun Tun, tewas. Selang sehari setelahnya seorang Muslim, Ko Min Soe, tewas saat berjalan ke masjid untuk sholat.
Pemerintah memberlakukan jam malam di enam kota-kota dan untuk hari berikutnya diperpanjang ke dekat Patheingyi.(P08/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai