Kairo, 3 Rabbiul Awwal 1435/4 Januari 2013 (MINA) – Sumber-sumber keamanan Mesir mengatakan Jumat (3/1) di Kairo, polisi Mesir telah menembak para pendukung Ikhwanul Muslimin dalam bentrokan terbaru.
Sumber medis mengungkapkan, setidaknya enam pengunjuk rasa tewas di Kairo dan kota-kota Mesir lainnya, Al Jazeera melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Tiga orang tewas dalam protes Jumat di Kairo. Satu pengunjuk rasa ditembak mati di Ismailia setelah bergabung dalam pawai usai shalat Jumat, sementara pengunjuk rasa lain tewas setelah ditembak di kepala di provinsi Fayoum, sebelah barat daya Kairo.
Menteri Kesehatan mengatakan, seorang demonstran tewas di Alexandria dan 42 orang terluka selama protes Jumat. Sedikitnya 122 orang ditangkap di seluruh negeri.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Para pengunjuk rasa membakar sebuah kendaraan polisi di Kairo dengan bom bensin dan pengunjuk rasa melemparkan bebatuan di ibukota.
“Kami tidak takut, kami mencintai Mesir dan apa yang kami lakukan adalah untuk Mesir,” kata Mohamed Dahi, seorang demonstran 39 tahun, saat ia membagikan selebaran yang menyerukan boikot terhadap referendum mengenai konstitusi baru yang akan diadakan akhir bulan ini.
“Saya menentang semua ketidakadilan dan kekuasaan militer. Saya tidak akan menerima pemerintahan militer di Mesir,” kata Dahi.
Para demonstran meneriakkan “Ganyang kekuasaan militer” dan slogan-slogan menentang pemimpin militer Abdel Fattah al-Sissi, orang yang menjatuhkan Muhammad Mursi dari kursi kepresidenan bulan Juli.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Lapangan utama Kairo disegel oleh pasukan keamanan menggunakan kawat berduri dan kendaraan militer.
Bentrokan itu terjadi kurang dari dua minggu sebelum pemungutan suara untuk referendum konstitusi baru.
Para pengunjuk rasa menentang penggulingan tentara terhadap Mursi dan telah mengadakan demonstrasi harian di Kairo dan di kota-kota lain sejak pemerintah militer menyatakan Ikhwanul Muslimin “kelompok teroris”. (T/P09/E1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama