Sittwe, 4 Rabi’ul Akhir 1438/3 Januari 2017 (MINA) – Pemerintah Myanmar pada Senin (2/1) mengatakan, para polisi yang direkam dalam sebuah video sedang menganiaya sejumlah warga Muslim Rohingya, telah ditahan.
Puluhan ribu etnis minoritas Rohingya yang dibenci oleh mayoritas warga Buddha Myanmar telah mengalami penganiayaan di Negara Bagian Rakhine yang memaksa mereka melakukan eksodus ke negara tetangga Bangladesh.
Tetangga Bangladesh mengatakan sekitar 50.000 warga Rohingya telah menyeberangi perbatasan selama dua bulan terakhir. Banyak yang membawa cerita mengerikan tentang pemerkosaan, pembunuhan dan pembakaran oleh tentara atau polisi Myanmar.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Puluhan video telah bermunculan yang menunjukkan pelanggaran terhadap etnis Rohingya, tapi ini adalah pertama kalinya pemerintah mengatakan akan mengambil tindakan atas personel keamanan yang terbukti melanggar, demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Cerita para pengungsi telah mendorong munculnya kecaman global dan protes terhadap pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi, yang telah dituduh tidak melakukan cukup tindakan untuk membantu etnis Rohingya.
Namun, pihak berwenang pada Senin berjanji untuk mengambil tindakan terhadap polisi yang diduga memukuli penduduk desa selama operasi pembersihan daerah pada 5 November di Desa Kotankauk.
Dalam video yang beredar luas di YouTube itu menunjukkan para polisi memukuli warga etnis Rohingya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengekspos petugas polisi lainnya yang memukuli penduduk desa dalam operasi itu,” kata pernyataan itu. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina