Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi Myanmar Tahan Enam Tersangka Bom dari Etnis Rakhine Beragama Buddha

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 28 Februari 2018 - 13:38 WIB

Rabu, 28 Februari 2018 - 13:38 WIB

171 Views

Sittwe, Rakhine (AP Photo/Khin Maung Win)

MYANMAR-300x158.jpg" alt="" width="384" height="202" /> Sittwe, Rakhine (AP Photo/Khin Maung Win)

Yangon, MINA  – Polisi Myanmar menahan enam tersangka pelaku peledakan bom akhir pekan lalu di beberapa bagian ibukota negara bagian Rakhine, Sittwe, kata polisi Selasa (27/2/2018).

Seorang perwira di kantor polisi Sittwe Township mengonfirmasi kepada Anadolu Agency bahwa tersangka semuanya adalah oknum dari etnis Rakhine beragama Budha.

“Pengadilan kota telah memerintahkan penahanan mereka  selama dua pekan,” kata petugas tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

“Yang satu berasal dari ANC,” katanya melalui telepon, mengacu pada Dewan Nasional Arakan, sebuah kelompok etnis.

Baca Juga: Myanmar Heningkan Cipta Satu Menit, Kenang 2.000 Korban Jiwa Gempa  

ANC adalah anggota United Nationalities Federal Council, sebuah asosiasi yang mewakili kelompok bersenjata etnik.

Laporan media mengatakan Soe Naing, anggota komite pusat ANC, termasuk di antara enam tahanan tersebut.

Tiga bom meledak di berbagai lokasi Sittwe sekitar pukul 04.00 hari Sabtu (24/2/2018).

Seorang perwira polisi terluka dalam ledakan bom di rumah seorang pejabat tinggi, dan dua bom lagi meledak di dekat pengadilan kota dan kantor catatan tanah.

Baca Juga: Aliansi Oposisi Myanmar Umumkan Gencatan Senjata, Fokus Bantu Korban Gempa

Polisi juga menemukan tiga bom lain yang belum meledak di kota tersebut.

Ledakan di Sittwe setelah pemboman mematikan di cabang bank lokal di kota Lashio di negara bagian Shan pada Rabu lalu (21/2/2018) yang menewaskan dua karyawan dan melukai 22 lainnya.

Sebuah ledakan ketiga terjadi di dekat sebuah zona perdagangan utama di negara bagian Shan, Ahad malam (25/2/2018).

Beberapa kelompok bersenjata etnis aktif di Shan, wilayah etnis terbesar di Myanmar.

Baca Juga: [POPULER MINA] Gempa Dahsyat Myanmar dan Penetapan Idul Fitri 

Dari kelompok tersebut, Aliansi Utara – sebuah kumpulan Tentara Independen Kachin, Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang, Tentara Aliansi Demokratik Myanmar dan Angkatan Darat Arakan – menyerang pos pemeriksaan militer, pos terdepan polisi dan Zona Perdagangan Mile 105 di Muse di Shan negara bagian pada bulan November 2016.

Namun, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangkaian ledakan dalam beberapa hari tersebut. (TRS2/P1)

Baca Juga: Gempa Myanmar: per 29 Maret 1.600 Lebih Tewas

Rekomendasi untuk Anda