Paris, 18 Rabi’ul Awwal 1436/9 Januari 2015 (MINA) – Polisi anti-terorisme Perancis pada Kamis (8/1) menyerbu daerah pemukiman sebelah timur laut Paris dalam upaya perburuan luas mencari dua bersaudara yang dicurigai pelaku penembakan di kantor media Charlie Hebdo.
Serangan yang dilakukan sehari sebelumnya itu menewaskan 12 orang, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Melalui Twitter-nya, Charlie Hebdo menerbitkan kartun sindiran terhadap pemimpin kelompok bersenjata Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakar Al-Baghdadi, beberapa menit sebelum serangan.
Petugas mengatakan, operasi perburuan dimulai setelah saksi melihat dua orang yang dikatakan bertanggung jawab atas serangan itu, ada di sebuah kota di wilayah Picardy.
Saksi juga mengatakan, mobil liburan mereka yang dibajak ditemukan di daerah yang sama.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sumber polisi mengatakan, manajer sebuah pompa bensin di dekat komune Villers-Cotteret di Picardy mengaku melihat dua orang yang diduga terlibat dalam serangan terhadap Charlie Hebdo.
Villers-Cotteret terletak sekitar 80 km sebelah timur laut Paris. Kartu identitas tersangka dan bom bensin ditemukan di mobil yang ditinggalkan.
Polisi Perancis telah menetapkan dua tersangka yang diburu, Said Kouachi (32) dan Cherif Kouachi (34). Hamyd Mourad (18) yang diduga terlibat, dikabarkan telah menyerahkan diri kepada polisi. Tujuh orang lainnya juga ikut ditahan karena diduga memiliki kaitan dengan dua pelaku utama.
Cherif sebelumnya pernah bermasalah dengan hukum terkait aksi teror dan pernah mendekam di penjara selama 18 bulan.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Sementara itu, Kamis pagi, sebuah bom meledak di toko kebab di Villefrance-sur-Saone, timur Perancis. Toko tersebut berdekatan dengan sebuah masjid, namun tidak ada korban dilaporkan. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas