Ramallah, 17 Rabi’ul Awwal 1438/17 Desember 2016 (MINA) – Seorang politikus senior Palestina mengecam pilihan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump untuk jabatan duta besar di Israel, David Friedman.
Friedman adalah seorang pengacara sayap kanan yang telah berjanji akan memindahkan kedutaan besar AS ke Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki negara yahudi itu.
Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat mengatakan, perpindahan kedutaan AS dari Tel Aviv sebelum kesepakatan akhir tentang konflik Palestina-Israel, akan menghancurkan proses perdamaian. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Seiring dengan wilayah Palestina, Suriah dan Lebanon, Israel telah menduduki Yerusalem Timur (Al-Quds) dan sebagian Tepi Barat sejak perang tahun 1967. Sejak itu, Israel telah membangun pemukiman Yahudi di seluruh wilayah yang bertentangan dengan hukum internasional.
Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat mengatakan, Yerusalem Timur harus menjadi ibukota negara Palestina dalam perjanjian solusi dua negara di masa depan.
Pernyataan Erekat muncul di saat pejabat Israel memuji keputusan Trump yang mencalonkan Friedman, yang juga pendukung setia permukiman Israel.
Erekat memperingatkan potensi akibat perpindahan kedutaan dan perubahan “posisi lama” Amerika Serikat yang menganggap “pemukiman adalah ilegal”.
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
Dalam sebuah pernyataan saat tim transisi Trump pada Kamis (8/12) mengumumkan pengangkatannya, Friedman mengatakan ia ingin bekerja untuk perdamaian dan ingin melakukannya dari Kedutaan Besar AS di “ibukota abadi” Israel, Yerusalem.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan anggota pemerintah sayap kanan pada Jumat menyambut pencalonan Friedman. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat