Jenewa, MINA – Polusi udara membunuh sekitar 600.000 anak setiap tahun dan menyebabkan gejala mulai dari hilangnya kecerdasan hingga obesitas dan infeksi telinga, tetapi sedikit yang bisa dilakukan para orangtua dalam menghadapi masalah ini, kata laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (29/10).
Orangtua bisa menghindari polusi udara rumah tangga dengan menggunakan bahan bakar pencemar lebih sedikit dalam memasak dan pemanasan dan tidak merokok.
Namun untuk mengurangi paparan polusi ambien terhadap anak-anak mereka, orangtua harus melobi politisi untuk membersihkan lingkungan, kata ahli WHO.
“Udara yang tercemar meracuni jutaan anak dan menghancurkan hidup mereka,” Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir ABC News yang dikutip MINA, Selasa.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Sebagian besar wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin termasuk yang terparah tingkat polusi udara.
“Situasi ini tidak bisa dimaafkan. Setiap anak harus dapat menghirup udara bersih sehingga mereka dapat tumbuh dan memenuhi potensi penuh mereka.”
Laporan WHO, “Meresepkan udara bersih,” merangkum pengetahuan ilmiah terbaru tentang efek polusi udara pada anak-anak, yang memengaruhi sekitar 93 persen anak-anak secara global.
Maria Neira, kepala penentu kesehatan WHO, mengatakan temuan yang mengkhawatirkan yang disorot dalam penelitian ini, termasuk bukti polusi yang menyebabkan kelahiran meninggal dan kelahiran prematur, serta penyakit ke masa dewasa, harus mengarah pada perubahan kebijakan secara global.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Sesuatu yang penting juga adalah masalah pengembangan neuro ini,” ujarnya. “Bayangkan bahwa anak-anak kita akan memiliki IQ kognitif yang kurang. Kami berbicara tentang menempatkan anak-anak kita pada risiko generasi baru mengalami penurunan IQ. Ini bukan hanya baru tetapi sangat mengejutkan.”
Ada bukti yang jelas dan konsisten dari hubungan antara pencemaran udara ambien dan otitis media, atau infeksi telinga, studi tersebut mengatakan, serta beberapa bukti yang menyebabkan kegemukan dan resistensi insulin pada anak-anak.
Polusi udara juga dapat menyebabkan kanker pada masa kanak-kanak, asma, fungsi paru-paru yang buruk, pneumonia dan jenis lain dari infeksi saluran pernapasan akut yang lebih rendah, kata laporan itu. (T/R11/R01)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka