Doha, MINA – Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Ahad (13/1) bahwa keretakan hubungan antara Qatar dan tetangga-tetangga Teluk Arab-nya telah berlangsung terlalu lama.
“Kita semua lebih kuat ketika kita bekerja bersama dan perselisihan terbatas. Ketika kita memiliki tantangan bersama, perselisihan antara negara-negara yang memiliki tujuan bersama tidak akan pernah membantu,” ujarnya pada konferensi pers di Qatar, saat ia mendesak negara-negara Teluk untuk mengakhiri boikot mereka atas Doha.
Pompeo tiba di negara itu pada Ahad dan menandatangani beberapa perjanjian dengan pejabat Qatar. Demikian Daily Sabah melaporkan yang dikutip MINA.
Diplomat tinggi Amerika itu mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Qatar karena menjadi tuan rumah pasukan AS di Pangkalan Udara Al-Udeid, markas Komando Pusat militer AS.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pompeo menggambarkan hubungan kedua negara “luas, penting dan berkembang.”
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani juga mengatakan hubungan negaranya dengan AS “telah memungkinkan kita untuk menghadapi begitu banyak tantangan regional dan internasional.”
Bahrain, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab yang semuanya sekutu AS, mulai memboikot Qatar atas perselisihan politik pada Juni 2017 yang berlanjut hingga detik ini.
Blok empat negara itu menuduh Doha mendukung kelompok-kelompok teroris di wilayah itu. Mereka mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut jika Doha gagal memenuhi daftar panjang permintaan, termasuk penutupan media berita Al Jazeera yang berbasis di Doha.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Doha membantah tuduhan itu dan mengatakan boikot tersebut merupakan upaya untuk melanggar kedaulatannya. (T/R11/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata