Wonigiri, MINA – Pondok Pesantren Al-Fatah Wonogiri memanen cabai bersama di area green house pertanian yang terintegrasi dengan Bank Indonesia Kota Solo.
Tanaman tersebut dikembangkan dengan teknologi Internet of Things (IOT) dan telah berhasil menekan angka inflasi yang efektif.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah Wonogi, Ahmad Fauzi, Rabu (22/5), kepada MINA mengatakan, acara panen bersama itu dihadiri juga oleh unsur Pemerintah Daerah Wonogiri dan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hibetren).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat didampingi Ahmad Fauzi Pimpinan dan KH Miftahul Huda pimpinan Hibetren Solo Raya, mengatakan produk pangan bergejolak seperti cabai, menjadi fokus BI dalam upaya pengendalian inflasi di samping memperkuat peran tim pengendalian Inflasi di daerah melalui kerja sama dengan semua pihak terkait.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Pertanian cabai di Ponpes Al-Fatah menurut Dwiyanto Cahyo memiliki cara cukup canggih dalam kemandirian sektor pertanian di pondok.
Program dimaksud dimulai sejak 2021 dengan basis komunitas yang mengoptimalkan teknologi dan terbukti menghasilkan panen yang jauh lebih baik.
“Kemandirian ekonomi pesantren memiliki peran yang sangat penting untuk membangun basis ekonomi nasional yang kuat dan menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif,” ujar Dwiyanto Cahyo.
Ia menambahkan didukung dengan jumlah pondok pesantren yang cukup banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
“Oleh karenanya pondok pesantren kini diharapkan “tidak hanya ngaji fikih, tapi juga ngaji sugih,” ujarya.
Sementara itu, Ahmad Fauzi mengatakan Bank Indonesia Solo telah menyertakan peran pesantren dalam salah satu pilar strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yaitu penguatan ekosistem Halal Value Chain (HVC).
Menurutnya, Pesantren Al-Fatah Wonogiri merupakan lembaga pendidikan berbasis agama. Pondok pesantren tersebut dirintis dan dikembangkan di Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.
Saat ini pondok juga mengelola program tahfidzul quran serta pembelajaran kitab kuning dengan jumlah santri mencapai 317 orang. Selain memiliki budidaya cabai, pondok pesantren juga memiliki budidaya hilirisasi produk berbahan baku ikan.
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah
Pondok pesantren Al Falah sejak tahun 2021 telah pengembangkan usaha pertahuan holtikultura salah satunya cabai. Tahun 2024, pondok pesantren kembali menanam cabai di greenhouse dengan populasi ±1.000 batang.
Pada Mei 2024, tanaman cabai di greenhouse sudah menunjukkan panen yang optimum dan siap untuk dipanen.
Saat ini, pondok pesantren sudah panen beberapa kali dengan hasil yang baik. Sementara itu, pada tahun 2023, total panen telah mencapai 1.1 ton dan menghasilkan pendapatan untuk ponpes lebih dari 30 juta rupiah. []
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina