Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Populasi Muslim di Inggris dan Wales Naik 44 persen, Kristen Bukan Lagi Mayoritas

sri astuti - Kamis, 1 Desember 2022 - 15:17 WIB

Kamis, 1 Desember 2022 - 15:17 WIB

23 Views

Umat Muslim Inggris. Foto: Istimewa

London, MINA – Populasi Muslim di Inggris dan Wales meningkat sebesar 44 persen selama satu dekade terakhir, menurut data yang baru dirilis dari Sensus OSN 2021.

Angka yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengidentifikasi diri sebagai Muslim di Inggris dan Wales adalah 6,5 persen atau 3,9 juta orang dibandingkan dengan 4,9 persen (2,7 juta orang) pada tahun 2011, Middle East Monitor melaporkan, Rabu (30/11).

Namun, data juga menunjukkan mayoritas Muslim (61 persen) tinggal di daerah yang paling miskin di kedua negara, sementara hanya 4 persen tinggal di seperlima Inggris dan Wales yang paling miskin. Selain itu, kelompok etnis terbesar kedua adalah Asia, Asia Inggris atau Asia Welsh, terhitung 9,3 persen dari keseluruhan populasi, 5,5 juta orang, naik dari 4,2 juta.

Seperti sensus terakhir, Tower Hamlets di London Timur memiliki persentase tertinggi dari populasi yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim, dengan peningkatan populasi sebesar 1,9 persen dan sekarang menjadi hampir 40 persen dari populasi lokal.

Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan

Data Sensus juga menyoroti penurunan agama Kristen. Untuk pertama kalinya, lebih sedikit orang di Inggris dan Wales yang mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Kristen. Proporsi orang yang mengaku beragama Kristen adalah 46,2 persen, turun dari 59,3 persen pada sensus sebelumnya.

Sementara itu, 37,2 persen orang (22,2 juta) menyatakan mereka “tidak beragama”, yang merupakan tanggapan paling umum kedua dan merupakan peningkatan dari 25,2 persen pada tahun 2011.

Uskup Agung York, Stephen Cottrell, dikutip dari The Guardian mengatakan hasil ini “menantang kita tidak hanya untuk percaya bahwa Tuhan akan membangun kerajaannya di Bumi tetapi juga untuk memainkan peran kita dalam membuat Kristus dikenal”.

“Kami telah meninggalkan era ketika banyak orang hampir secara otomatis diidentifikasi sebagai orang Kristen tetapi survei lain secara konsisten menunjukkan bagaimana orang yang sama masih mencari kebenaran dan kebijaksanaan spiritual dan seperangkat nilai untuk hidup,” ujarnya. (T/R7/P2)

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional

Rekomendasi untuk Anda